Dampak kenaikan harga BBM, wisatawan batal berwisata ke Yogyakarta - WisataHits
Yogyakarta

Dampak kenaikan harga BBM, wisatawan batal berwisata ke Yogyakarta

Yogyakarta, do-it-yourself – Kenaikan harga BBM berdampak langsung pada industri pariwisata di Yogyakarta, terutama pembatalan kunjungan hotel. Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) berharap pemerintah juga turut memikirkan dampak kenaikan BBM terhadap sektor pariwisata.

PHRI DIY mengatakan sekelompok wisatawan dan agen perjalanan telah membatalkan liburan mereka ke Yogyakarta, dengan alasan mahal karena kenaikan harga bahan bakar.

Menurut Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo, kenaikan harga BBM belakangan ini juga memukul industri perhotelan. Okupansi kunjungan beberapa hotel dan restoran di wilayah DIY saat ini sedang menurun. Alasannya adalah biaya transportasi yang meroket, dan biaya pariwisata juga meningkat.

“Saat ini ada beberapa penundaan atau pembatalan perjalanan karena peserta tidak mampu membayar kenaikan tarif wisata. Sementara utilisasi rata-rata saat ini baru 45-50%. Padahal rata-rata 60%-70% sebelum kenaikan harga BBM,” kata Deddy, Jumat (8 September 2022).

Menurut Deddy, saat ini ada 15 pemudik yang membatalkan kunjungannya ke Yogyakarta untuk berlibur. Kenaikan harga BBM, kata dia, membuat para pelaku bisnis perhotelan dilema.

Di satu sisi, biaya operasional meningkat karena harga beberapa barang kebutuhan yang juga terpengaruh. Untuk menyesuaikan harga kamar dan makanan atau minuman di hotel dan restoran, dikhawatirkan wisatawan akan semakin enggan karena pengeluaran yang lebih mahal.

“Saat ini daya beli masyarakat juga rendah, sedangkan pariwisata masih menjadi kebutuhan sekunder dan bukan primer, dan kita sudah mulai merasakan dampaknya,” jelasnya.

Pihaknya berharap pemerintah dapat membantu dampak kenaikan harga BBM terhadap pemangku kepentingan pariwisata. Misalnya dengan membuat insentif atau menurunkan pajak hotel dan restoran selama beberapa bulan ke depan hingga masyarakat terbiasa dengan kenaikan harga saat ini.

“Pemotongan pajak hanya untuk beberapa bulan sehingga kami dapat menurunkan harga untuk menarik tamu dan wisatawan untuk melakukannya sendiri,” kata Deddy.

Sementara itu, Kepala Biro Pariwisata Yogyakarta Singgih Raharjo mengakui dampak kenaikan harga BBM terhadap sektor pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Hal ini karena biaya transportasi otomatis akan meningkat dan tarif baru akan dikenakan pada konsumen dan wisatawan.

Namun, Singgih berharap dampaknya tidak terlalu parah sehingga pariwisata yang baru pulih bisa lebih cepat normal.

“Kita berharap kenaikan harga BBM tidak berdampak besar pada kegiatan pariwisata, itu harapan saya, tapi kita lihat saja nanti karena kenaikannya baru terjadi beberapa hari lalu dan kita harus menilai, yang paling jelas dari sektor transportasi, itu pasti. Sampai jumpa lagi untuk komponennya. Banyak turunan dari pariwisata,” kata Singgih.(Nur/Buz)

Source: www.tvonenews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button