Daftar perjalanan kereta yang berubah lebih cepat dengan waktu perjalanan, ada yang lebih pendek hingga 78 menit - WisataHits
wisatahits

Daftar perjalanan kereta yang berubah lebih cepat dengan waktu perjalanan, ada yang lebih pendek hingga 78 menit

Daftar perjalanan kereta yang berubah lebih cepat dengan waktu perjalanan, ada yang lebih pendek hingga 78 menit

Piknikdong.com – Seiring dengan pemberlakuan GAPEKA (Grafik Perjalanan Kereta Api) 2023, mulai 1 Juni 2023, PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan menambah percepatan waktu tempuh menjadi 140 perjalanan KA jarak jauh.

Kereta api yang mengalami percepatan waktu tempuh antara lain kereta api kelas bisnis, bisnis, dan ekonomi untuk berbagai rute seperti Jakarta – Surabaya pp, Jakarta – Solo pp, Bandung – Surabaya pp, dan lainnya.

Daftar perjalanan kereta api yang mengubah waktu tempuh lebih cepat, ada yang lebih pendek hingga 76 menitDaftar perjalanan kereta api yang mengubah waktu tempuh lebih cepat, foto: KAI.id

“Percepatan waktu tempuh KA merupakan bentuk peningkatan pelayanan KAI kepada pelanggan.

Dengan waktu tempuh yang lebih cepat, akan semakin meningkatkan mobilitas masyarakat melalui transportasi kereta api.”

kata Wakil Presiden Humas KAI Joni Martinus.

Waktu tempuh KA tercepat ini bervariasi, bahkan sampai 78 menit, untuk KA Purwojaya relasi Gambir-Cilacap waktu tempuhnya hanya 6 jam 5 menit dibandingkan sebelumnya 7 jam 23 menit.

Dengan waktu yang lebih singkat, pelanggan dapat memanfaatkan waktu tersebut untuk berbagai aktivitas lainnya karena perjalanan mereka lebih efisien.

Perjalanan kereta api jarak jauh yang mengubah waktu tempuh lebih cepat

Berikut 10 besar perjalanan KA jarak jauh dengan waktu tempuh tercepat per 1 Juni 2023:

1. KA Purwojaya (72-73), relasi Gambir – Cilacap, waktu tempuh sebelumnya 7 jam 23 menit, kini menjadi 6 jam 5 menit (lebih cepat 78 menit).

2. KA Mutiara Selatan (85), Surabaya Gubeng – Relasi Bandung, waktu tempuh sebelumnya 12 jam 15 menit, sekarang menjadi 11 jam 3 menit, (lebih cepat 72 menit).

3. KA Mutiara Selatan (86), relasi Bandung – Surabaya Gubeng, waktu tempuh sebelumnya 12 jam 15 menit, kini menjadi 11 jam 8 menit (lebih cepat 67 menit).

4. KA Mataram (90), relasi Pasarsenen – Solo Balapan, waktu tempuh sebelumnya 9 jam 6 menit, kini menjadi 7 jam 59 menit (lebih cepat 67 menit).

5. KA Mataram (89), relasi Solo Balapan – Pasarsenen, sebelumnya waktu tempuh 9 jam 18 menit, kini menjadi 8 jam 12 menit (lebih cepat 66 menit).

6. KA Bima (60), Hubungan Gambir – Surabaya Gubeng, waktu tempuh sebelumnya 11 jam 31 menit, sekarang menjadi 10 jam 30 menit (lebih cepat 61 menit).

7. KA Lodaya (93), Hubungan Solo Balapan – Bandung, waktu tempuh sebelumnya 8 jam 59 menit, kini menjadi 8 jam 0 menit (59 menit lebih cepat).

8. KA Bima (59), Hubungan Surabaya Gubeng – Gambir, waktu tempuh sebelumnya 11 jam 35 menit, sekarang menjadi 10 jam 40 menit (lebih cepat 55 menit).

9. KA Fajar Utama Solo (88), jalur Pasarsenen – Solo Balapan, waktu tempuh sebelumnya 8 jam 34 menit, sekarang menjadi 7 jam 40 menit (lebih cepat 54 menit).

10. KA Lodaya (91), jalur Solo Balapan – Bandung, waktu tempuh sebelumnya 8 jam 50 menit, kini menjadi 8 jam 0 menit (lebih cepat 50 menit).

Percepatan waktu tempuh perjalanan ini dapat dicapai melalui sejumlah langkah perbaikan infrastruktur yang dilakukan oleh KAI dan Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan.

Beberapa di antaranya adalah adanya double track pada sumbu Gedebage – Haurpugur, beroperasinya double-double track (DDT) sumbu Cakung – Bekasi, peningkatan kecepatan infrastruktur pada berbagai sumbu hingga 120 km/jam. , modifikasi sistem persinyalan dan pengoperasian BH 1120 pada poros Bumiayu – Linggapura.

KAI mengimbau calon pelanggan untuk memperhatikan jadwal perjalanannya.

Percepatan waktu perjalanan hampir semua KA jarak jauh sejak 1 Juni 2023 berdampak pada evolusi waktu pemberangkatan KA.

“KAI akan terus meningkatkan pelayanan melalui berbagai inovasi seperti mempercepat waktu tempuh KA jarak jauh.

Kami berharap masyarakat tetap menggunakan kereta api sebagai moda transportasi utama mereka,”

tutup Joni.

Source: www.piknikdong.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button