Citayam Fashion Week Harusnya Harajuku Indonesia - WisataHits
Yogyakarta

Citayam Fashion Week Harusnya Harajuku Indonesia

Citayam Fashion Week perlu ditata untuk menjadi ruang konten kreatif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Fenomena pekan mode di kawasan Dukuh Atas Jakarta Pusat belakangan ini viral. Fenomena ini bahkan menular di beberapa daerah lain di Indonesia, seperti Makassar dan Yogyakarta.

Banyak anak muda berkumpul dan berlenggak-lenggok di zebra cross seperti di atas catwalk. Mereka menggunakan berbagai gaya pakaian yang unik berdasarkan karakternya masing-masing.

Sejak kawasan ini menjadi viral, banyak orang yang meramaikan jalan-jalan kawasan itu, termasuk artis dan pejabat. Saking viralnya hingga Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia bahkan menyatakan ada dua pihak yang berusaha mendaftarkan Citayam Fashion Week.

Ketenaran Citayam Fashion Week dapat didengar bahkan di Jepang. Media mode Jepang berharap Indonesia akan mendukung tren ini.

Pakar hukum dan sosial Andri W. Kusuma mengatakan hal yang sama. Apa yang terjadi di daerah ini membuat tren positif bagi anak muda Indonesia.

“Ini sebenarnya bisa menjadi konten kreatif dan daya tarik wisata yang berkelanjutan, seperti Citayam Fashion Week seperti Harajuku di Jepang. Luar biasa,” ujarnya melalui sambungan telepon, Senin (25/7/2022).

Misalnya, kata Andri, Harajuku di Jepang begitu tertata dan didukung oleh pemerintah sehingga menjadi konten kreatif dan komoditas wisata di Jepang. Andri berharap Citayam Fashion Week bisa menjadi konten kreatif dan kawasan wisata baru di Indonesia, seperti Harajuku Jepang.

“Jadi kalau kita ke Jepang, selain Harajuku, karena daerah itu terkenal dengan anak-anak muda yang memiliki gaya unik, terutama gaya rambutnya, bahkan minyak rambut pria juga terkenal. Karena mereka hadir dalam pembangunan. Oleh karena itu, negara harus segera turun melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta mendorong dan mengarahkan kreativitas anak bangsa ini, ini hanya reaksi spontan yang diterima secara masif dan positif oleh masyarakat. Sayang momen ini tidak diambil oleh negara yaitu Kemenparekraf,” kata Andri.

Source: www.republika.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button