Candi Plaosan, saksi cinta beda agama di desa wisata Bugisan, Jawa Tengah - WisataHits
Jawa Tengah

Candi Plaosan, saksi cinta beda agama di desa wisata Bugisan, Jawa Tengah

KOMPAS.com – Candi Plaosan yang terletak di Desa Wisata Bugisan, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah ternyata merupakan candi kembar yang dibangun oleh raja keenam kerajaan Mataram Kuno, Rakai Pikatan.

Disebut candi kembar karena ada dua candi di kompleks yang dibangun raja sebagai tanda cintanya kepada salah satu permaisurinya, Pramudyawardani.

Karena perbedaan agama dimana Rakai Pikatan beragama Hindu sedangkan Pramudyawardani beragama Budha, hal tersebut tidak menjadi halangan namun justru mempererat ikatan cinta mereka.

Kisah ini tergambar jelas pada relief-relief di Candi Plaosan. Maka tak heran jika candi Plaosan ini menunjuk pada berbagai aspek kehidupan seperti alam, budaya, toleransi dan agama.

Candi Plaosan memadukan corak Hindu dan Buddha sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan domestik maupun mancanegara. Kompleks candi yang ditumbuhi rerumputan semakin menambah pesonanya.

Baca juga:

Perkembangan pola perjalanan dari Borobudur

Menparekraf Sandiaga Uno di depan Candi PlaosanDokumenter Kemenparekraf Menparekraf Sandiaga Uno di depan Candi Plaosan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno berencana mengembangkan pola perjalanan wisata (pola perjalanan) ke Candi Plaosan, dimulai dari kawasan Borobudur.

Sebagai informasi: Jarak dari Candi Plaosan ke Candi Borobudur adalah 48 – 52 kilometer (km) dengan waktu tempuh kurang lebih 1 jam 15 menit.

“Nanti kita kembangkan lebih lanjut pola perjalanan dari Borobudur. Karena jaraknya yang tidak terlalu jauh, mereka seusia dan juga menampilkan relief yang mewakili keadaan masyarakat kita yang penuh dengan kearifan lokal 1.200 tahun yang lalu,” kata Sandiaga dalam keterangan resmi yang dirilis Senin. Kompas.com diterima, Jumat (1/7/2022).

melalui pengembangan pola perjalananIa berharap Candi Plaosan dapat menawarkan wisatawan pengalaman perjalanan yang lebih berkualitas sejalan dengan tren pariwisata masa depan dipersonalisasi, disesuaikan, terlokalisasidan lebih kecil.

Selain itu, juga menjadi alternatif untuk menjawab tingginya permintaan kunjungan wisatawan ke Candi Borobudur.

“Jadi kami pastikan 20 juta wisatawan yang datang ke Borobudur juga terbang ke Klaten untuk mengunjungi Desa Wisata Bugisan,” ujarnya.

Baca Juga: Desa Wisata Hilisimaetano, Nias Selatan, dan Tradisi yang Masih Kuat

Berbagai atraksi di Desa Wisata Bugisan

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno (tengah) saat berkunjung ke Desa Wisata Bugisan Jawa Tengah dalam rangka penyerahan Top 50 Indonesian Tourism Village Award (ADWI) 2022 pada Jumat (1/7.2022).Dermaga. Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno (tengah) berkunjung pada Jumat (7/7 2022).

Desa Wisata Bugisan masuk dalam 50 besar ajang Indonesia Tourism Village Awards 2022 (ADWI) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif (Kemenparekraf).

Selain Candi Plaosan yang menjadi daya tarik tersendiri, Desa Wisata Bugisan juga memiliki sejumlah daya tarik lain di bidang seni yang lekat erat hingga saat ini.

Kesenian tersebut antara lain karawitan (gamelan), pring sepur (alat musik asli Bugisan yang terbuat dari rumpun bambu), gejlog lesung (alat yang digunakan orang zaman dahulu untuk menumbuk padi), dan aksara Jawa yang juga dikenal sebagai hanacaraka.

Baca juga:

Desa Wisata Bugisan juga menawarkan aneka kuliner berbahan dasar pepaya olahan buatan ibu-ibu PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga). Ini termasuk permen, nuggetPermen, keripik dan puding.

Selain kuliner, ada juga kerajinan tangan mulai dari ukiran kayu hingga miniatur candi Plaosan yang bisa dijadikan oleh-oleh.

Potensi alam, budaya dan seni selalu semakin lengkap dengan hadirnya beberapa keluarga angkat Gaya arsitektur Jawa dikelola langsung oleh warga.

Baca Juga: Desa Wisata Limbo Wolio di Sulawesi, Punya Benteng Terbesar di Dunia

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: travel.kompas.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button