Camping di Hutan Manistutu, Jembrana, bayar pakai bibit pohon buah - WisataHits
Jawa Barat

Camping di Hutan Manistutu, Jembrana, bayar pakai bibit pohon buah

selaput

Wilayah Jembrana Bali memiliki banyak potensi alam yang belum tergali. Kawasan hutan yang begitu luas berpotensi menjadi destinasi wisata alam yang menarik. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dari Wirawana Pegubugan, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali menggarap potensi ini.

Pokdarwis ini mengelola tempat tujuan Manistutu Camping Ground (Mantu Cager). Lokasinya berada tepat di tepi hutan, hulu dan utara tepi Bendungan Benel. Dalam pengelolaannya tidak hanya fokus menjual potensi yang ada, tetapi juga memiliki visi penghijauan hutan. Oleh karena itu, setiap pengunjung wajib menanam pohon di lokasi perkemahan sebelum meninggalkan hutan.

“Kami menyediakan bibit pohon buah-buahan. Setiap pengunjung yang berkunjung ke kawasan wisata Mantu Cager atau melakukan aktivitas di sana wajib menanam pohon dan ikut menjaga hutan,” kata Wakil Ketua Pokdarwis Wirawana Pegubugan I Putu Widiasmadi, 40 tahun. , ditemukan detikBalidi situs MantuCager, Sabtu sore (9/3/2022).

Bagi pengunjung yang berkemah, membawa pohon sendiri, menanam minimal satu pohon buah dari rumah dan di sekitar destinasi Mantu Cager, bebas biaya kebersihan yang biasanya Rp 20.000 per orang.

“Jika Anda membawa sendiri pohon buah-buahan seperti alpukat, durian, dan pohon buah-buahan endemik hutan, Anda tidak perlu membayar biaya pembersihan. Karena mereka telah berkontribusi dalam pelestarian alam,” kata Widiasmadi.

Dari segi fasilitas, kata Widiasmadi, destinasi wisata alam Mantu Cager ini tidak hanya menawarkan fasilitas seperti: tempat perkemahanada juga trekking di kawasan hutan saat mengunjungi Pura Pegubugan yang terletak sekitar dua kilometer jauhnya di tengah hutan.

Selain itu, pengunjung yang hobi memancing ikan air tawar bisa langsung menuju ke tempat ini karena kawasan Mantu Cager juga berada di kawasan Bendungan Benel. “Untuk tamu yang menginap, jika tidak membawa tenda, kami sediakan tenda berbagai ukuran, kayu bakar dan kuliner tradisional. Selain fasilitas lain seperti toilet dan lain-lain,” jelasnya.

Selain itu, kawasan yang terletak di Banjar Mekarsari, Desa Manistutu, Kecamatan Melaya ini menawarkan tempat bagi pengunjung yang menyukainya. off-roadbaik sepeda motor maupun mobil dengan jalan setapak yang menuntut di tepi hutan dan masuk ke dalam hutan.

Meski tergolong baru, sejak perkembangannya di tahun 2019, Wisata Alam Mantu Cager tidak hanya ramai dikunjungi wisatawan lokal (Wisdom), tetapi juga banyak wisatawan mancanegara (Wisman) dari Hungaria, Spanyol dan Swiss.

“Bagi pengunjung lokal, khususnya anak muda, banyak yang datang mandi di sungai dari Sabtu hingga Minggu, hingga ratusan orang,” ujarnya.

Murti Widaningsih, 55, salah satu pengunjung asal Bandung, Jawa Barat, mengaku senang bisa datang berkunjung bersama keluarga untuk menikmati alam yang masih sangat asri. “Alam masih sangat indah, perlu dilestarikan. Kedepannya akan lebih baik lagi dan mudah-mudahan tempat ini ramai dikunjungi wisatawan, tidak hanya dari dalam negeri tapi dari luar negeri,” ujarnya.

Tonton video ‘Farel Prayoga tidak akan bolos sekolah meski gajinya fantastis’
[Gambas:Video 20detik]
(irb/irb)

Source: www.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button