BUMN TJSL mengolah eceng gondok menjadi pupuk organik di waduk Jatiluhur - WisataHits
Jawa Barat

BUMN TJSL mengolah eceng gondok menjadi pupuk organik di waduk Jatiluhur

Kegiatan CSR berbasis konservasi merupakan upaya BUMN untuk menjaga lingkungan

REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mendukung pelibatan BUMN infrastruktur dan klaster energi dalam pengelolaan sampah di Waduk Jatiluhur, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Dalam Rapat Koordinasi Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) BUMN Kluster Infrastruktur dan Energi di Istora Jatiluhur Valley and Resort, Purwakarta, Jawa Barat, Rabu (26/10/2022), komitmen bersama dalam pengelolaan sampah khususnya eceng gondok adalah tertanda.

Edi Eko Cahyono, Deputi Deputi TJSL Kementerian BUMN mengapresiasi kerja sama BUMN dalam program ini. “Sinergi ini sejalan dengan arahan Menteri BUMN Erick Thohir untuk fokus pada TJSL di tiga sektor utama yaitu pendidikan, lingkungan dan pengembangan UMKM,” kata Edi yang menyaksikan penandatanganan komitmen bersama TJSL ini.

Menurut Edi, program CSR yang dilaksanakan BUMN harus sinergis agar berdampak signifikan bagi masyarakat dan lingkungan serta menciptakan rasa harmoni antar BUMN. Inti dari kerjasama ini adalah agar BUMN dapat mendayagunakan aset di lingkungan BUMN untuk sektor masyarakat lainnya.

“Saat eceng gondok ini diolah menjadi pupuk, manfaat bagi petani yang membutuhkan sudah jelas. Nanti kita lihat petani mana yang berhak menerima manfaat dan petani mana yang layak mendapat dukungan karena berada di sekitar perusahaan atau dengan skala ekonomi tertentu,” kata Eddie.

Edi mengatakan kegiatan TJSL berbasis konservasi ini merupakan upaya BUMN untuk menjaga kelestarian ekosistem sekaligus melestarikan Waduk Jatiluhur agar tetap terjaga fungsinya.

Sebagai informasi: Waduk Jatiluhur memiliki fungsi memasok sekitar 80 persen air minum untuk Provinsi DKI Jakarta. Selain itu, air Waduk Jatiluhur merupakan sumber air minum untuk daerah seperti Bogor, Bekasi, Karawang, Subang, Purwakarta dan Bandung Raya.

Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia, dan Manajemen Risiko Jasa Tirta II, Indriani Widiastuti, mengatakan Jasa Tirta II menghadapi masalah eceng gondok yang cukup besar di Waduk Jatiluhur.

“Di Waduk Jatiluhur seluas 8.300 hektar, luas eceng gondok setelah pemetaan mencapai sekitar 300 hektar. Eceng gondok ini telah menjadi gulma dan kemudian mengganggu kualitas air dan mengancam produksi listrik di perusahaan kami. Jadi kita harus menyelesaikan masalah ini,” kata Indriani.

Menurut Indriani, BUMN akan melihat terobosan dengan menggandeng ESQ Humanity, sebuah organisasi nirlaba yang menghimpun dana Zakat, Infaq, sedekah dan CSR dari bisnis dan donasi lainnya yang disalurkan ke dalam program kemanusiaan untuk mengolah eceng gondok menjadi pupuk berprestasi.

Anggota Komunitas Wisata Waduk Jatiluhur, Taufik, mengucapkan terima kasih kepada BUMN yang telah bekerjasama membudidayakan eceng gondok di perairan Waduk Jatiluhur. “Kami siap membantu dan mendukung kelancaran program pengolahan eceng gondok ini,” kata Taufik.

Pada acara ini, BUMN juga berjanji untuk lebih memajukan program dekarbonisasi dengan segera mengurangi emisi karbon untuk menyelamatkan bumi dari perubahan iklim dan dengan mendistribusikan 15.000 benih ikan di Waduk Jatiluhur.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button