Budaya Nguri-uri Nusantara dan Haul Ki Ageng Pandanaran ke-520 Tentang Semarang - WisataHits
Jawa Tengah

Budaya Nguri-uri Nusantara dan Haul Ki Ageng Pandanaran ke-520 Tentang Semarang

SELURUH SEMARANG – Dalam rangka HUT ke-520 Ki Ageng Pandanaran, Yayasan Sunan Pandanaran Semarang menggelar karnaval budaya nusantara dan karnaval tradisional Ki Ageng Pandanaran.

Pengangkutan Ki Ageng Pandanaran ke-520 akan dimulai pada Jumat, 19 Agustus 2022 hingga Minggu, 21 Agustus 2022. Dalam tradisi ini, kelambu di makam Ki Ageng Pandanaran juga akan diganti.

Pemkot Semarang juga hadir melalui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Wing Wiyarso sekaligus membuka karnaval budaya tersebut.

Wing juga menyampaikan apresiasinya bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari perlindungan budaya dan diharapkan dapat menjadi salah satu daya tarik wisata di masa mendatang.

Karnaval diawali dengan prosesi menuju makam Ki Ageng Pandanaran yang terletak di Jalan Mugas Dalam II, Desa Mugassari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang.

Prosesi budaya dan pusaka Indonesia Ki Ageng Pandanaran dilakukan dengan berjalan kaki, diikuti oleh 520 peserta karnaval.

Prosesi tersebut meliputi beberapa pusaka, kelambu baru untuk menggantikan kelambu lama di makam Ki Ageng Pandanaran.

Tidak hanya beberapa pusaka, kelambu baru, ada gunungan buah, sayur dan jajanan pasar yang dibawa warga.

Perjalanan menuju makam dimulai dari Taman Indonesia Kaya yang terletak di Jalan Menteri Supeno.

Sesampai di makam, pusaka tersebut diserahkan oleh Bupati Semarang Selatan kepada Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, kemudian diserahkan kepada Ketua Yayasan Sunan Pandanaran H Aris Pandan Setiawan, S.Kom MM. kemudian dibawa ke bagian dalam makam Ki Ageng Pandanaran, dilanjutkan dengan doa bersama.

Usai salat bersama, Ki Ageng Pandanaran bertukar kelambu. Selain makam Ki Ageng Pandanaran, penggantian jaring makam juga dilakukan pada makam Pangeran Madiyo Pandan alias Maulana Ibn Abdul Salam dan Nyai Ageng Sejanila alias Endang Sejanila alias Siti Fatimah yang tak lain adalah istri Ki Ageng Pandanaran.

Ketua Yayasan Sunan Pandanaran H. Aris Pandan Setiawan S.Kom MM menyatakan dalam acara ini, peserta karnaval dari budaya, lintas agama, komunitas pecinta dan aktivis pariwisata, organisasi massa dan mahasiswa di kota Semarang berpartisipasi.

“Karnaval ini tidak hanya merayakan tradisi, tetapi diharapkan melalui tradisi ini dapat mempersatukan dan mempersatukan Kota Semarang dalam keragaman yang ada serta menjaga budaya khususnya Kota Semarang,” ujar Aris Pandan.

Ki Ageng Pandanaran adalah Adipati Semarang ke-1 dan tanggal pengangkatannya sebagai Adipati adalah hari jadi kota Semarang. Saat itu, Ki Ageng Pandanaran dianggap sebagai pelopor berdirinya kota Semarang.

Source: aboutsemarang.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button