Bozem Tubanan Baru adalah salah satu destinasi wisata di Surabaya - WisataHits
Jawa Timur

Bozem Tubanan Baru adalah salah satu destinasi wisata di Surabaya

Bozem atau penampung air seluas 1 hektar di Tubanan Baru, Kecamatan Tandes, Kota Surabaya, Jawa Timur. (FOTO ANTARA/HO-Diskominfo Surabaya)

Elshinta.com – Waduk Bozem atau 1 hektar di Tubanan Baru, Karangpoh, Tandes, Kota Surabaya, Jawa Timur merupakan salah satu destinasi wisata yang menarik.

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan Minggu di Surabaya pihaknya berencana akhir tahun 2022 Bozem Tubanan sudah bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai destinasi wisata seperti Kategori Pendapatan Masyarakat (MBR) di daerah.

“Tahun ini Bozem sudah bisa digunakan oleh masyarakat. Atraksi wisata dibuat dan membantu melestarikan Bozem. Jadi harus dimanfaatkan agar tidak terlalu banyak tanaman yang rimbun seperti hutan,” kata Cak Eri.

Menurutnya, dengan membuat bozem, aliran air yang berasal dari hujan tidak langsung mengalir ke sungai, melainkan diserap terlebih dahulu ke dalam bozem.

“Alhamdulillah, akhir tahun lalu menjadi bukti bahwa Karangpoh tidak tergenang saat hujan deras setelah puluhan tahun banjir. Sebab, air yang dikurangi bebannya di sungai harus diarahkan ke Bozem,” ujarnya.

Selain karangpoh, kata dia, Pemkot Surabaya sedang dalam proses pembuatan bozem di kawasan Ketintang Surabaya. Tujuannya agar aliran air bisa diarahkan ke rumah pompa di Kecamatan Jambangan, Surabaya.

“Di Ketintang, sudah lebih dari 12 tahun air pasang mencapai lutut. Saat Ketintang banjir, Wonocolo, Karah, Jambangan pasti akan kebanjiran karena hanya ada satu sungai yang masuk ke wilayah Wonorejo. Pompa Potty,” katanya.

Pemerintah Kota Surabaya tidak hanya menyelesaikan pekerjaan pembuatan bozem, tetapi juga beberapa pekerjaan pemasangan box culvert di sejumlah wilayah di Kota Pahlawan.

Ia juga menegaskan, pihaknya akan melakukan hal yang sama di tempat lain di Kota Surabaya. Bahkan, ia juga fokus menangani banjir di kawasan Jalan Kranggan, Kota Surabaya agar air bisa mengalir ke rumah pompa di kawasan Siola.

“Insya Allah, saya akan melakukan ini di tempat lain juga. Mohon doanya agar sistem ini bekerja dan nanti. Kalau sudah begitu, Joko Dolog yang awalnya banjir tidak bisa banjir, Panglima Sudirman yang biasanya banjir, tidak banjir,” kata Eri Cahyadi.

Source: elshinta.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button