Borobudur Marathon menawarkan rute yang menantang - WisataHits
Yogyakarta

Borobudur Marathon menawarkan rute yang menantang

Borobudur Marathon menawarkan rute yang menantang

tanpa judul

Krjogja.com – SEMARANG – Panitia Lari Borobudur Marathon, Muhammad Thoriq mengatakan, Borobudur Marathon 2022 Powered by Bank Jateng yang bergengsi, yang akan digelar pada 12-13 November, menawarkan jalur menantang yang dijamin membuat para peserta senang.

Nuhammad Thoriq kepada wartawan di Semarang, Jumat (14/10). Salah satu jalur yang akan dilalui adalah alam pedesaan di sekitar Borobudur. Hal ini memungkinkan pelari untuk menikmati alam pedesaan yang selaras dengan topografi Kabupaten Magelang yang menakjubkan.

Borobudur marathon akan dipertandingkan dalam tiga cabang, yaitu Elite race untuk full marathon dan Young Talent 10km pada 12 November, serta Tilik Candi untuk half marathon yang akan dimulai keesokan harinya. Untuk elite race yang akan digelar dua kali, yakni pada 2020 dan 2021 di Kompleks Taman Lumbini, Candi Borobudur, Magelang, dengan fasilitas loop, tahun ini dijadwalkan digelar di luar candi seperti half marathon. Di dalam kuil itu disediakan untuk Bakat Muda 10 km.

Muhammad Thorik menjelaskan, lintasan lari marathon yang akan diikuti oleh para pelari elit nasional akan sama dengan lintasan lari 10K pada ajang BorMar 2019, dimana peserta akan bertanding sebanyak empat kali. Sebagai gambaran, para peserta lomba 10K 2019 akan mengambil rute dari Taman Lumbini, Gerbang VII, Jalan Baddrawati, Medang Kamulan, Salaman, Syailendra, Svargabumi dan Manohara.

Untuk setengah jumlah yang diikuti 5.000 peserta, rutenya kurang lebih sama seperti tahun 2019, menawarkan pesona pedesaan, persawahan, dan perbukitan. Dengan demikian, selain pelatihan, peserta dapat berwisata ke kompleks sekitar Candi Borobudur.

Dari segi agenda talenta muda, menurut Thoriq, merupakan upaya Borobudur marathon untuk mencari atlet-atlet muda potensial dengan rentang usia 15-18 tahun yang sudah teridentifikasi berbakat untuk berlaga di kategori 10K. “Tujuan kami adalah mencari bibit terbaik untuk pelari Indonesia. Selain itu juga harus menunjukkan bahwa atlet muda dapat mengikuti kompetisi nasional seperti Borobudur marathon,” kata Thoriq.

Thoriq mengatakan tidak semua pelamar bisa melamar Young Talent. Panitia menggunakan mekanisme seleksi untuk menentukan talenta muda yang layak turun 10K. Jadi yang turun adalah pelari yang memiliki kesiapan teknis, fisik dan kesehatan.

“Kami berharap Agus Prayogo baru – Agus Prayogo – akan lahir dari talenta-talenta muda. Borobudur marathon menjadi semacam pemicu untuk membina para pelari Indonesia di masa depan,” ujarnya. (Bdi)

Source: www.krjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button