Bonus Background Paralayang Boyolali, Merbabu dan Merapi - WisataHits
Jawa Tengah

Bonus Background Paralayang Boyolali, Merbabu dan Merapi

Boyolali

Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah menawarkan tempat olahraga paralayang dengan pemandangan alam yang mempesona antara Gunung Merbabu dan Merapi.

Spot tersebut terletak di lereng Gunung Merbabu, kawasan Desa Sending, Kecamatan Selo. Sejak tahun 2019 Komunitas Paralayang Boyolali menggunakan tempat ini untuk berlatih.

“Anginnya bagus di sini. Mungkin ada angin sakal (angin dari depan),” kata Ketua Komunitas Paralayang Boyolali Andi Joko kepada detikJateng, Minggu (8 Juli 2022).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Andi menjelaskan bahwa untuk lepas landas (take off) dan mendarat (land) saat paralayang membutuhkan angin dari depan atau istilahnya headwind. Hal ini memungkinkan parasut untuk sepenuhnya dipompa dan dibuka atau digelembungkan.

“Anda tidak bisa membuat tailwind atau tailwind. Nah tail wind sangat jarang di sini, paling tidak pada sore hari sebelum sunset jarang terjadi,” ujarnya.

Selain itu, paralayang di lereng Gunung Merbabu Boyolali juga dimanjakan dengan pemandangan alam yang indah. Di sisi kanan atau selatan adalah Gunung Merapi, di sisi kiri atau utara adalah Gunung Merbabu.

“Pemandangannya bisa kita lihat jauh, bisa sampai ke Selo bahkan Solo bisa terlihat,” tambah Andi.

Lokasi olahraga yang memacu adrenalin ini, lanjut Andi, juga memiliki potensi wisata. Ia berharap, spot paralayang di Desa Senden juga bisa dimanfaatkan untuk kegiatan wisata ke depannya. Selain itu, tentunya atlet dari salah satu cabang olahraga dirgantara ini tetap bisa berlatih.

“Potensi pariwisata juga ada, nanti bisa (terbang) bersama-sama. Nanti kalau start (tanah) sudah bagus, bisa digunakan untuk pariwisata,” ujarnya.

Komunitas Paralayang Boyolali juga menyatakan bersedia melayani wisatawan yang akan mengalami paralayang melalui terbang tandem.

Namun, mereka masih membutuhkan dukungan dari pemerintah. Ini mengacu pada negara untuk lepas landas. Menurut dia, pihaknya memanfaatkan lahan pertanian warga sekitar untuk tinggal landas selama pelatihan.

“Kami masih butuh dukungan karena lokasi peluncuran masih di tanah (pertanian) rakyat. Lahan pertanian yang dipanen digunakan untuk lepas landas. Kalau nanti ditanam, kita pindahkan kembali ke lahan terbuka,” jelasnya.

“Jadi kami masih butuh dukungan dari pemerintah. Mungkin tanah untuk lepas landas bisa ditukar dengan tanah dari kas desa, ditukar bantal. Supaya kita masih bisa latihan di sini, nanti bisa digunakan untuk pariwisata,” lanjutnya.

Ia melanjutkan, saat ini sudah ada lahan untuk pendaratan yang juga sudah disiapkan oleh Pemerintah Desa Senden. Tanah untuk pendaratan lebih dari 500 meter persegi.

Hanya negara untuk lepas landas yang saat ini tidak didukung. Selain masih menumpang di lahan pertanian warga sekitar, lokasinya juga cukup sempit. Hanya sekitar setengah lapangan voli sehingga Anda harus bergantian mengantri saat lepas landas.

Menurut Andi, jalan menuju lokasi peluncuran paralayang saat ini beton dan sepeda motor dapat mengakses lokasi.

Andi mengatakan masyarakat Boyolali yang ingin mengikuti paralayang selalu terbuka.

“Kalau ada yang mau gabung (Komunitas Paralayang Boyolali) bisa. Silahkan,” imbuhnya.

—-

Artikel ini dimuat di detikJateng.

Tonton Video Puluhan Atlet Paralayang Nonton di Provinsi Jawa Timur
[Gambas:Video 20detik]
(ddn/ddn)

Source: travel.detik.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button