Blusukan kota tua, pengenalan sejarah, kunjungan ke gedung radar Surabaya - WisataHits
Jawa Timur

Blusukan kota tua, pengenalan sejarah, kunjungan ke gedung radar Surabaya

SURABAYA – Gedung kantor surat kabar harian Radar Surabaya di Jalan Kembang Jepun 167-169 Surabaya kembali menjadi referensi bagi masyarakat yang ingin mengetahui lebih dalam tentang sejarah kota tua di kawasan Kembang Jepun. Karena bangunan ini memiliki sejarah yang panjang.

Hal ini juga sejalan dengan harapan Pemerintah Kota Surabaya yang bertujuan untuk merevitalisasi kawasan perkotaan lama sebagai destinasi wisata dengan mengenalkan kembali sejarah kawasan tersebut. Sekitar 20 orang dari komunitas sejarah Surabaya Historical mengunjungi gedung putih pada Minggu sore (31 Juli). Radar Surabaya.

Mereka mengitari setiap sudut gedung dari lantai dasar ke lantai dua di mana ada brankas. Brankas tersebut konon merupakan peninggalan sebuah bangunan yang semula merupakan kantor bank Belanda (Uniebank) sebelum menjadi kantor surat kabar The Java Post.

Menurut perintis Sejarah Surabaya Nur Setiawan, pihaknya pergi sebelum mengunjungi bangunan kuno itu Jawa Pos Mengambil beberapa jalur di kawasan Suraabaya Utara, seperti gedung cerutu, hingga berlanjut ke Kampung Kembang Jepun, yang omong-omong merupakan kawasan perdagangan pada abad ke-19 dan bagi pengunjung pada abad ke-20.

Ia memperkenalkan anggotanya tentang asal usul bangunan dan fungsi bangunan tersebut. “Makanya penting untuk mengedukasi sejarah masa kini bagi masyarakat masa kini. Karena cerita hari ini sering terlupakan. Dengan Blusukan sejarah ini, semua orang akan belajar sejarah sejarah seperti pada awalnya didirikan posting jawa pada tanggal 1 Juli 1949, yang kemudian menjadi Jawa Pos dan menjadi orang tua Radar Surabaya. Yang saat ini ditempati,” kata pria yang akrab disapa Wawan itu.

Ia pun mengapresiasi langkah Pemkot Surabaya yang saat ini tengah mempercantik kawasan kota lama untuk kemudian dikembangkan menjadi destinasi wisata. “Kami mengapresiasi langkah yang dilakukan Pemkot Surabaya. Namun, tidak hanya mempromosikan wisata sejarah, tetapi juga mengedukasi masyarakat tentang asal usul atau sejarah masing-masing tempat. Termasuk menghidupkan kembali perekonomian masyarakat,” ujarnya.

Ditambahkannya, keberadaan kawasan kota tua tidak lepas dari budaya masyarakat. Termasuk masakan khas daerah tersebut. “Termasuk budaya. Karena ada tradisi khusus,” imbuhnya.

Karena itu, dia juga meminta Pemkot Surabaya untuk duduk bersama para pegiat sejarah, seni, dan masyarakat sekitar. “Karena Pemkot punya tujuan, masyarakat juga harus dirangkul agar bisa dipahami,” imbaunya.

Sebelumnya, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan akan merevitalisasi kota tua sebagai destinasi wisata dan mengembangkan perekonomian nasional. “Kami akan menjadikan Kembang Jepun sebagai destinasi wisata yang menarik. Bahkan hingga larut malam, kelezatan kuliner akan terus berlanjut di sini. Sehingga menghidupkan kembali semua lini, baik nuansa sejarah maupun masyarakatnya,” kata Cak Eri. (rmt/saja)

Source: radarsurabaya.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button