Bersih-bersih desa Genengan, pegang boneka dan campur sari - WisataHits
Jawa Timur

Bersih-bersih desa Genengan, pegang boneka dan campur sari

KABUPATEN — Pertunjukan wayang kulit dan kain sari campur mewarnai aksi bersih-bersih di Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Selain memperingati Tahun Baru Islam, kegiatan ini juga dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Saya berharap keberadaan kesenian tradisional dapat membantu sektor pariwisata. Wisata edukasi dan budaya di tanah Panji Asmorobangun harus dikembangkan,” kata Bupati Malang HM Sanusi saat memberikan sambutan menjelang pagelaran wayang, Senin malam (8 Agustus).

Menurutnya, Pakisaji memiliki potensi besar sebagai katalisator industri pariwisata. Karena daerah ini tergolong perkotaan dan salah satu daerah penyangga Kepanj sebagai ibu kota Kabupaten Malang. Karena itu Sanusi berharap warga Pakisaji yang heterogen bisa beradaptasi dengan budaya urban. Hal ini dilakukan dengan menjaga keragaman sambil mengembangkan seni dan budaya lokal.

Selain itu, menurutnya, segala bentuk pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia mengalami kemajuan. Toleransi harus diutamakan dalam setiap pengambilan keputusan. Dengan cara inilah Pakisaji dapat menciptakan masyarakat yang hidup berdampingan secara harmonis. “Kearifan lokal Pakistan tidak bisa ditinggalkan. Karena cagar budayanya adalah topeng Malangan yang melegenda,” imbuhnya. Sanusi berharap potensi ini dapat ditingkatkan dan dikembangkan.

“Saya mengapresiasi bersih desa dengan menggelar pentas seni budaya, baik campuran sari maupun wayang kulit,” ujarnya.

Di sisi lain, kebersihan desa ini merupakan tanda kebangkitan masyarakat. Ia mengatakan, acara budaya tersebut merupakan bentuk rasa syukur masyarakat. Pasalnya warga Kabupaten Malang telah berhasil melewati berbagai rintangan dan ujian. Ratusan warga Desa Genengan sangat antusias mengikuti acara wayang golek malam itu.(sirip/tidak)

KABUPATEN — Pertunjukan wayang kulit dan kain sari campur mewarnai aksi bersih-bersih di Desa Genengan, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang. Selain memperingati Tahun Baru Islam, kegiatan ini juga dalam rangka memperingati Hari Kemerdekaan Republik Indonesia.

“Saya berharap keberadaan kesenian tradisional dapat membantu sektor pariwisata. Wisata edukasi dan budaya di tanah Panji Asmorobangun harus dikembangkan,” kata Bupati Malang HM Sanusi saat memberikan sambutan menjelang pagelaran wayang, Senin malam (8 Agustus).

Menurutnya, Pakisaji memiliki potensi besar sebagai katalisator industri pariwisata. Karena daerah ini tergolong perkotaan dan salah satu daerah penyangga Kepanj sebagai ibu kota Kabupaten Malang. Karena itu Sanusi berharap warga Pakisaji yang heterogen bisa beradaptasi dengan budaya urban. Hal ini dilakukan dengan menjaga keragaman sambil mengembangkan seni dan budaya lokal.

Selain itu, menurutnya, segala bentuk pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia mengalami kemajuan. Toleransi harus diutamakan dalam setiap pengambilan keputusan. Dengan cara inilah Pakisaji dapat menciptakan masyarakat yang hidup berdampingan secara harmonis. “Kearifan lokal Pakistan tidak bisa ditinggalkan. Karena cagar budayanya adalah topeng Malangan yang melegenda,” imbuhnya. Sanusi berharap potensi ini dapat ditingkatkan dan dikembangkan.

“Saya mengapresiasi bersih desa dengan menggelar pentas seni budaya, baik campuran sari maupun wayang kulit,” ujarnya.

Di sisi lain, kebersihan desa ini merupakan tanda kebangkitan masyarakat. Ia mengatakan, acara budaya tersebut merupakan bentuk rasa syukur masyarakat. Pasalnya warga Kabupaten Malang telah berhasil melewati berbagai rintangan dan ujian. Ratusan warga Desa Genengan sangat antusias mengikuti acara wayang golek malam itu.(sirip/tidak)

Source: radarmalang.jawapos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button