Batu Belimbing Raksasa Unik, Tiket Gratis
Harga tiket masuk Batu Belimbing : Gratis. Jam buka: 24 jam. Nomor telepon: -. Alamat/Lokasi: Tanjung Ketapang, Toboali, Bangka Selatan, Bangka Belitung, Indonesia, 33783.
Bebatuan tersebut, tak lepas dari keunikan Bangka Belitung, salah satunya di Wisata Batu Belimbing. Di sini, wisatawan bisa melihat keunikan bebatuan yang telah ada selama jutaan tahun. Dengan bentuk yang unik seperti belimbing dan susunan yang menakjubkan. Ukuran bebatuan ini juga sangat besar, ada yang bertumpuk dengan bentuk yang unik.
Di sini terdapat keajaiban alam berupa bebatuan alam. Berfoto adalah kegiatan yang tidak bisa ditinggalkan saat berada di sini. Selain itu, wisatawan juga bisa piknik dan menyaksikan matahari terbenam yang indah. Dan yang lebih unik lagi, terbentuknya batu-batuan tersebut selain dari sisi ilmiah, juga memiliki legenda tersendiri.
Harga Tiket Masuk Batu Belimbing Bangka Belitung
Objek wisata ini belum mematok harga tertentu. Wisatawan hanya akan dikenakan tarif parkir sukarela tergantung kendaraannya.
Biaya masuk | |
Tiket masuk | Untuk membebaskan |
Tarif parkir | Rp3.000 – Rp10.000 |
Baca: Tiket Masuk dan Atraksi ASMARA BEACH Bangka
Jam buka
Atraksi ini bisa dinikmati sepanjang hari. Umumnya wisatawan datang pada sore hari, sambil menyaksikan sunset.
Jam operasional | |
Setiap hari | 24 jam |
Keunikan dan keindahan Batu Belimbing Bangka Belitung
Bentuknya berupa tumpukan batu raksasa yang mirip belimbing. Foto: Gmap/Yusuf Tegar
Batu Belimbing terletak di pinggir jalan, sehingga batu ini dapat terlihat dari jauh. Apalagi ukuran batunya begitu besar, dengan diameter sekitar 5-6 meter. Batu Belimbing ini merupakan jenis batuan granit yang juga banyak terdapat di Bangka Belitung. Uniknya, batu-batu ini berbentuk belimbing.
Umumnya batuan tersebut tidak sendiri, melainkan berkelompok dengan batuan lainnya. Gugusan bebatuan ini terlihat megah, unik dan indah di saat yang bersamaan. Batu ini juga memiliki perpaduan warna hitam, putih dan abu-abu. Yang sebenarnya memberikan tampilan estetika.
Batu ini terletak di daerah perbukitan yang berhadapan langsung dengan Laut Jawa. Area di sekitarnya terlihat hijau, dengan pepohonan yang tinggi dan cukup rindang. Di antara bebatuan juga terdapat jalan setapak dan rerumputan di sekitarnya. Sehingga wisatawan bisa berjalan di pinggir bebatuan sambil menikmati suasana yang asri.
Baca: Tiket Masuk PANTAI TIkus EMAS, Lokasi dan Fasilitasnya
Latar Belakang Ilmiah Batu Karambol
Proses pembentukan batu carom. Foto: Gmap/Achmad Suhaely
Obyek wisata ini dapat dikualifikasikan sebagai obyek wisata geospasial. Karena proses pelatihannya unik dan memakan waktu. Bahkan terkesan tidak masuk akal, batu raksasa bisa membentuk belimbing dan menumpuk. Dimana secara geografis, batuan ini terbentuk sekitar 65 hingga 200 juta tahun yang lalu.
Komposisi batuan terdiri dari piroksen, biotit, kuarsa, hornblende, plagioklas, amfibol dan kasiterit. Batuan ini hanyalah bagian atas dari tubuh granit raksasa yang terletak di dasar bumi. Kemudian dipisahkan karena proses naik-turun dan retaknya granit yang terkenal itu dengan deformasi. Bentuk buah belimbing di bebatuan ini disebabkan oleh erosi yang terjadi selama jutaan tahun.
Batuan yang mirip dengan Batu Belimbing ini memang sangat langka. Bahkan di dunia hanya ada Indonesia, Australia dan China. Di Bangka Belitung sendiri, dasar pulaunya terbentuk dari bebatuan granit. Apa yang membuat pulau-pulau ini terkenal dengan “sabuk timah Indonesia”.
Baca: Tiket Masuk dan Aktivitas Pantai Batu Bedaun Bangka
Legenda Batu Belimbing
Meski sudah menjadi bahan penelitian ilmiah dan diketahui apa penyebab terbentuknya batu karambol tersebut, ada juga legenda yang menyertainya. Masyarakat masih mempercayai legenda terbentuknya batu-batu unik tersebut. Berhubungan erat dengan persahabatan antara orang Melayu, Bang Belim dan orang Cina, Ko Abing. Kedua orang ini adalah teman yang sangat dekat.
Keduanya kerap menghabiskan waktu di kawasan tersebut pada sore hari dan menikmati sunset. Pernah terjadi wabah mematikan di desa tempat mereka tinggal, yang menyebabkan banyak kematian. Bang Belim dan Ko Abing lalu mencari obat ke seberang pulau. Di pulau itu, mereka bertemu dengan tabib sakti yang memberikan belimbing.
Buahnya bisa menyembuhkan penyakit penduduk desa, tapi sayang buahnya hanya untuk satu orang. Ada dua sisa yang seharusnya untuk Bang Belim dan Ko Abing, tetapi mereka memutuskan untuk memberikannya kepada warga lain. Hingga akhirnya keduanya mati dan dari kuburan keduanya keluar batu besar berbentuk belimbing ini. Benar atau tidak, yang jelas masih banyak orang yang mempercayai legenda ini.
Menikmati keindahan sunset
Senja di sekitar kawasan wisata. Foto: Gmap/Levina Ardiati
Kawasan wisata Batu Belimbing yang menghadap ke Laut Jawa merupakan tempat yang tepat untuk menyaksikan sunset. Sore hari ketika suasana mulai tenang adalah saat yang tepat untuk menikmatinya. Wisatawan bisa memanjat bebatuan yang memiliki permukaan datar. Pengelola juga menyediakan tangga bambu untuk membantu wisatawan memanjat batu karang.
Karena permukaan bebatuannya luas, sehingga bisa dinikmati beberapa orang sekaligus. Suasana sore hari di sini begitu damai, sesekali angin sepoi-sepoi bertiup sepoi-sepoi. Menemani terbenamnya matahari, mengubah langit menjadi gelap gulita.
Piknik
Kawasan wisata ini tidak hanya menawarkan karakter bebatuan yang unik, tetapi juga kawasan yang sangat teduh. Bahkan wisatawan bisa berpiknik di bawah pohonnya. Sayangnya, di kawasan ini tidak ada warung makan. Sehingga, yang ingin piknik harus membawa bekal sendiri dari rumah.
Cukup dengan alas duduk dan perbekalan yang cukup, wisatawan sudah bisa menikmati suasana.
Berfoto di Iconic Belimbing Stone
Spot Foto yang telah dihias dengan warna cerah. Foto: Gmap/CIKAR MEDIA
Di tempat unik ini Anda tidak bisa melewatkan untuk berfoto dengan latar belakang bebatuan. Apalagi wisatawan bisa berfoto di ikon objek wisata ini. Berupa tulisan “Tobolai” yang disusun berbentuk sepeda. Bahkan, wisatawan juga bisa mengendarai sepeda.
Ada juga spot foto dengan tulisan “Batu Belimbing” dengan latar belakang warna biru dan kuning. Lengkap dengan halaman yang cukup luas.
Lokasi Batu Carom
Wisata cadas unik ini berlokasi di Tanjung Ketapang, Kecamatan Toboali, Kabupaten Bangka Selatan, Kepulauan Bangka Belitung. Dari kota Pangkal Pinang ke lokasi berjarak sekitar 127 km. Dengan waktu tempuh hingga 2,5 jam berkendara.
Source: travelspromo.com