Asayuta Nisaulhaya, Terlibat dalam Kerajinan Mengikat Macrame - WisataHits
Jawa Tengah

Asayuta Nisaulhaya, Terlibat dalam Kerajinan Mengikat Macrame

Asayuta Nisaulhaya, Terlibat dalam Kerajinan Mengikat Macrame

RADARSEMARANG.ID, DENGAN kepiawaiannya sebagai moderator, tidak membuat Asayuta Nisaulhaya berpuas diri. Wanita berusia 24 tahun ini telah mengikat macrame sejak tahun 2020.

Satu hal yang memotivasinya adalah keinginan untuk menjadikan Kabupaten Batang seperti Bali.

Kerajinan sangat mudah ditemukan di sana karena merupakan tujuan wisata dunia. Sedangkan Batang memiliki tren wisata yang terus berkembang dan obyek wisata semakin banyak.

“Motivasi saya adalah menjadikan Batang seperti Bali. Pariwisata berkembang di sini. Kebutuhan akan komoditas ini, macrame, bisa menjadi ikon di Kabupaten Batang,” ujar perempuan asal Desa Rowosari, Kecamatan Limpung, Batang ini.

Asa – sapaan akrabnya – adalah seorang freelancer yang biasa menyelenggarakan acara di berbagai kegiatan.

Pihaknya tidak ingin wisatawan harus jauh-jauh ke Bali atau Jogjakarta untuk mencari kerajinan tangan ini.

Tentunya dengan harga lokal dan berkualitas tinggi. Itulah yang memotivasi dia sepanjang waktu.

Kerajinan macrame Asa terbuat dari tali kapas. Tali hanya dirajut dengan tangan.

Cara membuat tali kapas dipotong dan dirajut tanpa bantuan. Caranya adalah dengan menyilangkan tali dan mengikatnya menjadi satu.

Macrame biasanya digunakan untuk hiasan dinding. Dapat digunakan sebagai cermin, gantungan kunci, dompet, tas, hiasan dinding dan lainnya.

Pekerjaan macrame dilakukan bersama ketiga rekannya. Situs ini terletak di Desa Rowosari, Kecamatan Limpfung. Mengerjakan customisasi pesanan, baik bentuk, jenis maupun jumlah.

“Alhamdulillah, setiap pesanan selesai, pesanan semakin banyak sampai tidak bisa lagi stoknya,” ujarnya.

Produk ini dipasarkan secara luas melalui media sosial. Ia menamai usahanya Yuta Craft. Produk-produk tersebut dipasarkan di berbagai daerah. Mulai dari Kabupaten Batang lokal di luar negeri.

Seperti Pekalongan, Banyumas, Semarang, Bali, Jepara, Gorontalo, Kalimantan dan Singapura. Bahkan produk mereka dipamerkan di pameran di Amerika Serikat. (Yan/Aro)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button