Asal Mula Manglayang Batu Bereum Trail - WisataHits
Jawa Barat

Asal Mula Manglayang Batu Bereum Trail

Asal Mula Manglayang Batu Bereum Trail

Sumedang

Baru Beureum adalah salah satu nama jalur pendakian Gunung Manglayang. Rute tersebut terletak di Desa Ciloa, Desa Sindangsari, Kecamatan Sukasari, Kabupaten Sumedang.

Jalur New Beureum memang tidak sepopuler Jalur Batu Kuda atau jalur Gunung Manglayang lainnya. Namun pesona alamnya tak kalah indah dengan jalur Batu Kuda di Kabupaten Bandung.

Rute New Beureum menawarkan pemandangan langsung hutan Gunung Manglayang dengan rimbunnya pepohonan. Luasnya bumi perkemahan dengan landscape hutan sebagai latar belakang memberikan suasana alam yang begitu nyata.

Dayat (41), pengelola baru Beureum dari Karang Taruna di Desa Sindangsari, yang juga dari Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), menjelaskan, jalur dari Beureum Baru ini awalnya hanya berupa jalan setapak sekitar 35 tahun lalu atau sekitar tahun 1990-an. .

Dulu, lanjut Dayat, orangtuanya berjualan di sana untuk memenuhi kebutuhan petani setempat.

“Dulu orang tua saya dulu menjual ke orang yang bekerja di kebun di sana,” kata Dayat.

Baru Beureum adalah salah satu nama jalur pendakian Gunung Manglayang.Baru Beureum adalah salah satu nama jalur pendakian Gunung Manglayang. Foto: Nur Azis/detikJabar

Namun di sana-sini, kata Dayat, banyak mahasiswa sekitar yang mendaki Gunung Manglayang. Melihat hal tersebut, orang tua Dayat akhirnya membuat jalur pendakian menuju puncak Gunung Manglayang.

“Hanya saja di sana-sini banyak siswa yang suka mendaki, dan ayah saya akhirnya melakukan pendakian,” ujarnya.

“Rutenya dirancang agar pendaki tidak merusak atau melintasi perkebunan rakyat,” tambah Dayat.

Sebut saja Gunung Manglayang yang termasuk wilayah Sumedang berbatasan dengan beberapa kampus antara lain kampus Unpad, kampus Universitas Ikopin, Unwim dan kini kampus ITB juga sudah berdiri disana.

“Jadi waktu itu kecintaan bapak kepada mahasiswa yang ingin mendaki agar tidak merusak lahan perkebunan rakyat, makanya dibuatkan jalan setapak,” ujarnya.

Sekarang ada sistem irigasi yang baru dibangun di jalur pendakian Neu Beureum. Irigasi tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan irigasi warga setempat.

Dayat mengatakan Gunung Manglayang memiliki dua sungai yang merupakan air bersih bagi warga. Yang pertama adalah hulu Sungai Cisalak dan yang kedua adalah hulu di seberang.

Baru Beureum adalah salah satu nama jalur pendakian Gunung Manglayang.Baru Beureum adalah salah satu nama jalur pendakian Gunung Manglayang. Foto: Nur Azis/detikJabar

“Kalau nama sungai tidak tahu, hanya hulu sungai yang berseberangan dengan hulu Sungai Cisalak,” ujarnya.

Dayat menuturkan, di hulu Sungai Cisalak, sungai tersebut mengalir atau bersambung dengan Sungai Cikuda yang berada di kawasan Jatinangor.

“Aliran air Cisalak berada di muara atau menyatu dengan sungai Cikuda,” jelasnya.

Jalur pendakian Neu Beureum sendiri memiliki dua jalur pendakian. Pertama jalur menuju puncak bayangan atau penduduk setempat menyebutnya Prisma dan jalur pendakian yang langsung mengarah ke puncak utama.

Pendaki tahu bahwa Prismatic Trail memiliki medan yang cukup ekstrim atau menanjak. Sedangkan cara kedua sebaliknya atau memiliki medan yang lebih terjal.

(enak enak)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button