Apakah ada perbedaan antara Solo dan Surakarta? - WisataHits
Jawa Tengah

Apakah ada perbedaan antara Solo dan Surakarta?

AYSEMARANG.COM – Siapa yang tidak mengenal kota Solo, kota ini terkenal sebagai ibu kota budaya Jawa Tengah yang berbatasan dengan Daerah Istimewa Yogyakarta. Ada berbagai destinasi wisata yang bisa Anda kunjungi.

Apakah Anda ingin wisata sejarah? Keraton Surakarta-Hadiningrad merupakan daya tarik budaya, tak terkecuali Batik Solo yang terkenal dan menawan. Jika Anda berkunjung ke Solo, jangan lupa untuk berwisata kuliner juga, karena Solo memiliki begitu banyak kuliner yang unik untuk dicoba.

Di kota berpenduduk sekitar 578.906 orang ini, banyak orang yang sering bingung dalam pengucapannya. Menurut Anda mana yang benar, Solo atau Surakarta, apa perbedaan kedua nama tersebut? Sejarah nama Solo dan Surakarta.

Baca Juga: Lirik Thanksgiving oleh Muhammad Husein bin Salim Al-Muthahar

Sejarah berdirinya Keraton Surakarta tidak terlepas dari Kerajaan Mataram Islam. Kerajaan Islam Mataram beberapa kali memindahkan ibu kotanya, termasuk ke Kartasurra.

Namun, pada tahun 1743 terjadi kerusuhan di Pecinan dan Istana Cartasura hancur. Oleh karena itu, Raja Pakubuwono II yang mengelola Keraton Karta Surah memindahkan keraton tersebut ke Desa Sala.

Nama Surakarta mulai digunakan dengan pembangunan Keraton Surakarta ketika Keraton Kartasurra dipindahkan ke Desa Sala sebagai kelanjutan dari monarki Kartasurra. Nama Surakarta berasal dari kata sura dalam bahasa Jawa, sura berarti keberanian dan karta berarti kesempurnaan. Nama kota ini juga dikaitkan dengan sepotong tentang Karta Surra, bekas istana yang dipindahkan ke desa Sara. Mainkan saja namanya.

Baca Juga: Ini 6 Manfaat Minyak Kayu Putih untuk Meredakan Sakit Kepala dan Mengatasi Kejang

Kepindahan Keraton Surakarta ke Desa Sala pada tanggal 17 Februari 1745 juga merupakan hari jadi Kota Surakarta yang jatuh setiap tanggal 17 Februari.

Nama “Solo” berasal dari pengucapan orang Eropa kolonial. Mereka tidak bisa mengucapkan “sara” dengan benar, sehingga pengucapannya berubah dari “sara” menjadi “solo”.

Source: www.ayosemarang.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button