Alhamdulillah kehidupan warga eks kolong tol lebih tertata - suarapubliknews.net - WisataHits
Jawa Timur

Alhamdulillah kehidupan warga eks kolong tol lebih tertata – suarapubliknews.net

SURABAYA (Suarapublicnews) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, Sabtu (10/12) menyerahkan bantuan sosial PT Jasa Marga kepada eks warga Tol Kolong Dupak, Kampung 1001 Malam, yang kini tinggal di Rusunawa Sumur Welut, Kecamatan Lakarsantri, Kota Surabaya. 2022). Bantuan berupa peralatan rumah tangga dan perlengkapan sekolah untuk anak-anak tersebut diserahkan oleh Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriyani.

Selain penyerahan bantuan, Rini Indriyani Ketua TP PKK Kota Surabaya bersama Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya (Dinsos) Anna Fajriatin memanfaatkan momen tersebut untuk berdialog langsung. dengan mereka.

“Alhamdulillah kami mendapat bantuan dari PT Jasa Marga berupa peralatan rumah tangga. Ada yang diberi pekerjaan, mendapat rusunawa, sehingga tidak mengamen lagi. Mudah-mudahan ini menjadi berkah bagi semuanya,” ujar Rini Indriyani usai penyerahan bantuan

Dari dialog dengan warga, Rini Indriyani mengungkapkan, pada intinya mereka berterima kasih kepada Pemkot Surabaya. Hal ini karena kehidupan keluarga mereka kini lebih teratur dan mereka tinggal di lingkungan yang bersih dan layak. “Alhamdulillah, hidupmu lebih teratur sekarang. Jadi tidak toleran, malah lebih bersih,” kata ibu Rini, sapaan akrabnya.

Selain hidup di lingkungan yang bersih dan layak, pendidikan anak-anak keluarga eks warga Kampung 1001 malam tak luput dari perhatian Pemerintah Kota Surabaya. Ibu Rini juga ingin anak-anaknya dididik sesuai dengan jenjang sekolahnya.

“Saya melihat banyak anak kecil, usianya hampir sama dengan balita. Saya berharap anak-anak ini bisa bersekolah di PAUD, SD, SMP sesuai jenjang sekolahnya. Harapannya, anak-anak ini akan lebih baik dari orang tua mereka dan mendapatkan pendidikan yang layak,” katanya.

Ibu PAUD asal Kota Surabaya ini percaya bahwa hidup di lingkungan baru akan membuat kehidupan dan masa depannya menjadi lebih baik, baik secara sosial maupun kesehatan. Menurutnya, warga eks Tol Kolong Dupak, Kampung 1001 Malam justru mengaku hidup lebih layak dan nyaman karena tinggal di Rusunawa Sumur Welut.

“Rata-rata semua orang merasa hidup lebih enak di sini (Rusunawa Sumur Welut). Karena pada langkah pertama, banyak yang menolak, tidak mau. Ketika dibawa ke sini dan diberi tempat yang layak, pekerjaan yang cukup, alhamdulillah (kehidupan) mereka lebih baik lagi,” ujarnya.

Di sisi lain, Ibu Rini juga meminta Puskesmas, PKK dan kecamatan setempat untuk aktif memantau dan menginvestigasi kesehatan anak-anak eks warga di Tol Kolong Dupak, Kampung 1001 Malam. Terutama bayi kembar yang baru lahir sekitar dua minggu lalu.

“Kami berharap dia tidak layu. Saya meminta intervensi besar-besaran untuk si kembar ini, jangan sampai mereka terbuang sia-sia. Ibunya juga mendapat susu dan makanan bergizi. Saya juga akan melihat bagaimana kedua anak ini berkembang,” tambahnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya (Dinsos) Anna Fajriatin menjelaskan, bantuan ini diberikan secara bertahap kepada warga yang merupakan eks warga Tol Kolong Dupak, Kampung 1001 Malam. Di Rusun Sumur Welut, Surabaya, 16 keluarga dengan total sekitar 40 jiwa kini hidup lebih layak.

“Sebenarnya bantuan ini bergantian. Ada yang dari Pemkot Surabaya, ada dari Gubernur dan saat ini ada dari PT Jasa Marga. Semuanya untuk 16 KK yang kami pindahkan dari Kampung 1001 Malam,” kata Anna.

Menurut Anna, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan pihak terkait sebelum menyalurkan bantuan. Koordinasi ini bertujuan agar dukungan yang diberikan oleh lembaga-lembaga tersebut dapat disesuaikan dengan kebutuhan mereka saat ini.

“Disediakan lemari, kursi, rak piring. Ada juga bentuk Rombong, harapannya kalau laki-laki bekerja, perempuan juga bisa mencari nafkah dari situ. Tidak harus di apartemen (jual), Rombongnya mungkin bisa dibawa dalam perjalanan ke sekolah, ke desa atau ke SWK (Pusat Wisata Kuliner),” terangnya.

Anna mengungkapkan, Pemkot Surabaya juga melakukan pendataan terhadap 16 KK saat dimukimkan kembali. Dimulai dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil yang mendata dari administrasi kependudukan (Adminduk) hingga Dinas Pendidikan (Dispendik) yang mendata berapa anak yang masih bersekolah.

“Jadi kalau warga tidak punya sertifikat, KK langsung diurus. Kemudian dinas pendidikan, beberapa sekolah PAUD atau SD langsung dipindahkan ke kawasan dekat rumah susun. Agar kehidupan sehari-hari Anda berjalan terus. Alhamdulillah semua 16 KK pindah ke sini (tinggal) dan 16 KK ini juga mendapat pekerjaan dari walikota,” pungkasnya. (Q Cox)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button