Kangen Jogja Market 2022 akan menampilkan 170 kios kuliner vintage dan 77 penjual merchandise vintage - WisataHits
Yogyakarta

Kangen Jogja Market 2022 akan menampilkan 170 kios kuliner vintage dan 77 penjual merchandise vintage

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Dengan 170 kios kuliner jadul dan 77 penjual barang antik, Pasar Kangen Jogja 2022 siap membuat pengunjung bernostalgia ke masa lalu.

Pasar Kangen Jogja 2022 kembali digelar di Taman Budaya Yogyakarta (TBY) pada 18-27 Agustus 2022 dengan tajuk “Kumandange Pasar, Ora Cucul Ora Ngebul”.

Ketua Pasar Kangen Jogja Ong Hari Wahyu mengatakan Pasar Kangen Jogja tahun ini akan berbeda karena akan banyak workshop termasuk memasak, terutama untuk anak-anak dan PAUD.

Baca Juga: Kominfo Gelar Pelatihan Digitalisasi Promosi Pengelola Desa Wisata di Kulon Progo

“Pasar Kangen sendiri sebenarnya pada dasarnya adalah pendidikan atau pendidikan. Saya berharap anak-anak zaman sekarang tidak melupakan keterampilan memasak tradisional yang sudah menjadi budaya dan tradisi nenek moyang mereka,” kata Ong Hari Wahyu.

“Jika melihat perkembangan zaman yang begitu pesat, banyak budaya yang masuk dari luar dan mulai mengubah budaya kita atau bahkan menghilangkan budaya yang dulu kita miliki. Serangannya begitu dahsyat hingga sampai ke segmen dan selera lidah kita dalam urusan kuliner, sehingga mempengaruhi indra pengecap kita, menurut kami,” tambahnya.

“Saat ini banyak sekali makanan dan jajanan yang dijual dari luar dan dikonsumsi oleh masyarakat kita. Dalam hal ini kita harus mewaspadai fenomena ini karena gastronomi merupakan salah satu budaya dalam kehidupan berbangsa,” imbuhnya.

Terkait topik tersebut, Ong Hari Wahyu menyatakan bahwa Kumandhange Pasar adalah kedaulatan pangan, swasembada pangan, ketahanan pangan melalui revitalisasi – reaktualisasi pangan – introduksi, produksi dan konsumsi berbagai jenis pangan yang pernah ada dan menjadi milik bangsa ini. .

“Ora Cucul Ora Ngebul adalah semangat baru pascapandemi dalam hidup, yang tidak bekerja tidak mendapatkan apa-apa,” jelasnya.

Pasar Kangen juga menjadi wadah kreativitas dan produktivitas dalam pengolahan makanan berbasis nilai-nilai lokal dan bahan makanan lokal.

Pasar Kangen tidak ingin diam dari segi usia, tetapi juga ingin menghadapi perkembangan masa depan secara berdampingan tanpa kehilangan identitas budaya bangsa.

Source: jogja.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button