HIV/AIDS dilaporkan meningkat 60-100 kasus setiap tahun di Gunungkidul
TRIBUNJOGJA.COM, GUNUNGKIDUL – Dinas Kesehatan Gunungkidul (Dinkes) terus memantau dinamika HIV/AIDS di daerah. Juga, kasus baru dilaporkan setiap tahun.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul Dewi Irawaty mengatakan tren kasus HIV/AIDS menurun. Tapi bukan berarti tidak ada suplemen apapun.
“Rata-rata bertambah 60 hingga 100 kasus baru setiap tahunnya,” kata Dewi, Kamis (12/1/2022).
Baca juga: Jadi Bintang Inggris di Piala Dunia, Manchester United Optimis Perpanjang Kontrak Rashford
Gunungkidul sendiri baru mencatat kasus HIV/AIDS pada tahun 2006.
Pencatatan masih berlangsung dan berhubungan dengan hasil pemeriksaan yang dilakukan.
Menurut Dewi, total ada 856 kasus HIV/AIDS.
Terdiri dari 574 penderita HIV dan 282 penderita AIDS dimana sejumlah penderitanya disebut telah meninggal dunia.
“Mereka tersebar di seluruh kota dan kebanyakan berusia antara 20 dan 50 tahun,” katanya.
Dewi mengatakan, upaya skrining kasus HIV/AIDS akan terus dilakukan di kelompok masyarakat dan lokasi berisiko.
Seperti tempat hiburan, wisata dan rombongan ibu hamil.
Pihaknya memberikan perhatian khusus kepada 9.000 ibu hamil di Gunungkidul.
Karena menurut data, ibu rumah tangga yang paling banyak terkena HIV/AIDS.
“Para ibu hamil ini perlu dites sebagai tindakan pencegahan agar janin dalam kandungannya tidak terpengaruh,” kata Dewi.
Selain tes, obat antiretroviral (ARV) juga ditawarkan untuk mengendalikan infeksi HIV/AIDS.
Source: news.google.com