Fenomena parkir sembarangan masih menghiasi wajah Malioboro, tidak ada efek jera? - WisataHits
Yogyakarta

Fenomena parkir sembarangan masih menghiasi wajah Malioboro, tidak ada efek jera?

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Fenomena kendaraan roda dua atau sepeda motor yang parkir sembarangan di kawasan Malioboro mendadak menjadi sorotan netizen di media sosial.

Mayoritas warganet mengeluhkan hal itu akan berimbas pada kemacetan panjang di pusat ekonomi dan pariwisata Kota Yogyakarta itu.

Baharuddin Kamba, anggota Forum Pemantau Independen Kota Yogyakarta (Forpi), mengatakan, fenomena ini sebenarnya cerita lama yang tak pernah terpecahkan.

Baca juga: Berita Piala Dunia: Benzema Cedera Bersama Timnas Prancis, Ini Tanggapan Real Madrid

Bukan tanpa alasan pihaknya selalu melaporkan pelanggaran tersebut ke organisasi perangkat daerah (OPD).

“Meningkatnya parkir sembarangan di kawasan Malioboro bukanlah hal baru karena sudah sering kita lihat sebelumnya. Semuanya kami laporkan ke OPD penanggung jawab di Pemprov DKI,” ujarnya, Senin (21/11/2022).

Namun, Kamba mengaku beberapa OPD juga telah menindaklanjuti laporan fenomena parkir sembarangan tersebut.

Hanya saja, Forpi heran, karena para pelanggar itu tampak tak gentar, meski sudah diobati.

Jadi dibutuhkan kekuatan agar efek jera terungkap.

“Walaupun sudah ada penindakan terhadap OPD terkait, belum ada efek jera bagi pemilik kendaraan maupun oknum tukang parkir. Mereka masih terluka,” katanya.

“Ini seperti kucing dan tikus antara petugas dan pelanggar. Keberadaan dan fungsi Jogoboro harus dimaksimalkan kembali. Segera evaluasi agar hal seperti ini tidak terjadi lagi,” lanjut Kamba.

Baca juga: Ratusan guru privat yang lulus ujian mengadu ke DPRD Kulon Progo

Ia juga mengatakan maraknya fenomena parkir sembarangan di kawasan Malioboro justru merugikan Pemerintah Kota Yogyakarta karena pembalasan dari sektor parkir yang seharusnya dilestarikan berpotensi untuk dikurangi.

Maka sudah menjadi tugas pemerintah untuk melakukan kontrol secara serius tanpa membeda-bedakan.

“Namun, juga tidak tepat untuk melarang begitu saja tanpa solusi karena masalah kurangnya tempat parkir, terutama di tempat wisata dan tempat usaha yang berlokasi di dekat tempat parkir kendaraan, adalah masalah lama, bukan masalah baru,” ujarnya. (alias)

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button