Melihat 3 Museum Baru di Indonesia Ada Situs Manusia Purba
LANGIT7.ID, Jakarta – Pemerintah membuka tiga museum baru di Indonesia melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek). Ketiganya merupakan museum yang dibangun dari tahun 2010 hingga 2022.
Pembangunan ketiga museum ini merupakan bentuk upaya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta Riset dan Teknologi untuk melindungi, memanfaatkan, dan melestarikan budaya. Nantinya, ketiga museum ini dibangun untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan budaya.
Baca juga: Liburan ke PTS, Ini 5 Rekomendasi Wisata Museum Transportasi
Museum tidak hanya berfungsi sebagai tempat belajar, tetapi juga sering dijadikan tujuan wisata bagi masyarakat. Sehingga dengan dibangunnya museum baru ini dapat menambah daftar museum di Indonesia.
Ketiga museum ini dikelola oleh Badan Layanan Umum (BLU) Museum dan Pelestarian Budaya, Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek. Berdasarkan informasi yang diterima Langit7.id dari Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi pada Sabtu (15/10/2022), berikut tiga museum baru yang dibuka Kementerian Pendidikan, Riset, dan Teknologi.
1. Museum Batik Indonesia
Museum Batik Indonesia terletak di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur. Museum ini didirikan sebagai tindak lanjut dari prasasti batik Indonesia pada “Daftar Perwakilan Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan” UNESCO pada 2 Oktober 2009.
Museum ini merupakan tempat pewarisan ilmu pengetahuan serta budaya batik sebagai identitas bangsa Indonesia. Selain itu, Museum Batik memiliki berbagai koleksi kain batik dari berbagai daerah di Indonesia, informasi tentang teknik pembuatan batik, penggunaan tradisional batik dan perkembangannya, serta tokoh-tokoh yang terlibat dalam dunia batik.
2. Museum Semedo
Museum Semedo terletak di lereng Pegunungan Serayu, tepat di ujung Desa Semedo, Kecamatan Kedungbanteng, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Museum Semedo didirikan untuk melestarikan kehidupan manusia purba, mempublikasikan penelitian, dan mengedukasi masyarakat tentang pentingnya Semedo sebagai salah satu situs arkeologi dan situs manusia purba terkemuka.
Hal ini mendorong Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk membangun pelestarian cagar budaya, sarana pendidikan dan rekreasi bagi masyarakat berupa museum. Bangunan Museum Semedo dihiasi landmark berupa tugu gading, patung gajah purba sejenis Stegodon, dan pajangan evolusi manusia purba sebagai ikon Cagar Budaya Semedo.
Pembangunan museum ini dimulai dengan penemuan sisa-sisa manusia purba, fosil flora dan fauna, serta berbagai artefak batu dan artefak tulang di Kawasan Cagar Budaya Semedo. Berbagai koleksi yang dipamerkan antara lain temuan spesimen Semedo 1, artefak peninggalan manusia purba jenis Homo erectus, serta berbagai jenis fosil fauna purba sebagai bukti kehidupan Pleistosen di Semedo.
3. Museum lagu berlanjut
Museum Song Continue terletak di Dusun Weru, Desa Wareng, Kec. Punung, Kab.Pacitan, Jawa Timur. Diharapkan Museum Song Continue menjadi tempat pelestarian warisan budaya prasejarah dari kawasan Gunung Sewu dan juga sebagai wadah penelitian dan publikasi hasil penelitian dari kawasan Gunung Sewu untuk masyarakat luas.
Berbagai penemuan fosil manusia prasejarah, fosil flora dan fauna, serta alat-alat batu di kawasan Situs Prasejarah Gunung Sewu banyak ditemukan di gua-gua hunian prasejarah. Inilah alasan utama di balik pentingnya mendirikan museum di kawasan ini.
Museum Kidung terus menghadirkan berbagai koleksi peninggalan budaya prasejarah di kawasan Gunung Sewu dari Pleistosen tengah hingga Holosen atau sekitar 350.000 hingga 5.000 tahun yang lalu, beserta bukti-bukti lingkungan alam pada saat itu.
Baca juga:
Menjelang Piala Dunia 2022, Museum Seni Islam Qatar akan dibuka kembali
Kunjungi Museum Lubang Buaya dan pelajari tentang sejarah G30S
Benteng Wolio, Tempat Istimewa Desa Wisata Limbo Wolio
(asf)
Source: langit7.id
