Yogyakarta

Ratusan perjalanan wisata ke Jogja batal karena konsumsi BBM naik

Yogyakarta, IDN Times – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengatakan ratusan perjalanan wisata ke Jogja dibatalkan. Pembatalan ini tidak terlepas dari dampak kenaikan biaya perjalanan.

Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan dampak kenaikan harga minyak pemanas (BBM) juga dirasakan oleh para pemangku kepentingan pariwisata, termasuk dunia hotel dan restoran. Kenaikan harga bahan bakar mempengaruhi biaya pariwisata, yang menjadi semakin mahal.

1. Ada 120 tur yang dibatalkan

Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono. (Instagram.com/deddypranowo)

Deddy mengatakan, di tengah kebangkitan pariwisata perbaikan rumah pasca pandemi COVID-19, industri kini menghadapi tantangan baru.

“Akibat kenaikan harga BBM, cukup banyak rombongan wisatawan yang membatalkan kunjungan ke DIY,” kata Deddy, Kamis (15 September 2022).

Deddy mengatakan sekitar 30 persen wisatawan yang sebelumnya sudah merencanakan perjalanan membatalkan perjalanannya ke Jogja.

“Detailnya belum ada, tapi sekitar 120 tur membatalkan kunjungan ke Jogja,” katanya.

Baca Juga: Turis Bertanya Tentang Tambahan Penerbangan Internasional YIA

2. Biaya perjalanan meningkat

Ratusan perjalanan wisata ke Jogja batal karena konsumsi BBM naikWisatawan berada di kawasan Malioboro, Yogyakarta. (ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah)

Deddy menjelaskan pembatalan kunjungan yang ada karena wisatawan sudah terlanjur membeli paket wisata, namun setelah harga BBM naik, industri melakukan penyesuaian harga.

“Kenapa dibatalkan karena wisatawan yang sudah membeli paket wisata mau dijemput dengan bus atau tour operator tapi tidak mau,” ujarnya.

Deddy mengatakan masyarakat enggan mengeluarkan uang lebih karena daya beli masyarakat saat ini masih rendah.

“Daya beli masyarakat turun. Meskipun operasional hotel meningkat, kami tidak bisa menurunkan harga jika ingin menurunkannya,” katanya.

3. Pemanfaatan menurun

Ratusan perjalanan wisata ke Jogja batal karena konsumsi BBM naikIlustrasi hotel (ANTARA FOTO/Ampelsa)

Tingkat hunian hotel saat ini, kata Deddy, juga mengalami penurunan. Pemanfaatan yang biasanya bisa mencapai 60-70 persen, kini bisa turun setengahnya. Pemanfaatannya saat ini baru sekitar 30-50 persen.

“Khususnya hotel bintang 2 ke bawah sangat terpengaruh. Berbeda dengan hotel bintang 3 sampai 5 yang masih dikelola oleh MICE (Rapat, insentif, kongres, pameran). Kami berharap ada solusi dari pemerintah. Baik kota maupun kabupaten secara swadaya memberikan potongan pajak hotel,” ujarnya.

Baca Juga: Tarik Wisatawan Kunjungi Yogyakarta, Pemda Tawarkan Desa Wisata

Source: jogja.idntimes.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button