Setigi menjadi Sentris Wisata Halim yang identik out of the box - WisataHits
Jawa Timur

Setigi menjadi Sentris Wisata Halim yang identik out of the box

Tampilan postingan: 85

BESAR (Kemerdekaan. com) – Dalam rangka memperluas cakupan destinasi wisata, Abdul Halim, Kepala Desa (Kades) Sekapuk, Kecamatan Ujungpangkah, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, juga membangun patung berbentuk “Sang Kades” di kawasan wisata yang dibangunnya. .

Juga melengkapi kebutuhan wisatawan dengan membangun gedung Graha Halim sebagai fasilitas akomodasi. Brand pariwisata “Selo Tirto Giri” yang dikenal luas di negeri ini sangat kental dengan “karakter”, “warna”, “wajah” Abdul Halim sebagai “Out Of The Box” atau pariwisata yang tidak biasa.

Pembangunan Graha Halim menggunakan pendapatan asli desa atau PAD secara bertahap (multi tahunan) dengan perkiraan anggaran Rp 2,5 miliar. Melanjutkan pembangunan hanya satu mata rantai dan satu kawasan wisata, Lurah Halim juga berencana membangun akses jalan wisata dengan anggaran Rp 7,5 miliar.

Ketika tim media mengajukan pertanyaan (wawancara) melalui pesan elektronik WhatsApp (WA) sebagai bentuk komitmen untuk mengkonfirmasi sistem penganggaran pembangunan Graha Halim dan akses jalan, apakah penganggarannya melalui anggaran tahun jamak, Halim menjawab dalam bahasa Jawa.

“Nopo jare sing ngarani, (terserah siapa yang bilang) kulo mung saget piye carane migunani (saya hanya bisa melihat betapa bermanfaatnya bagi banyak orang),” kata Halim.

Abdul Halim sendiri dinilai visioner di bidang pariwisata saat menginjakkan kakinya di posisi pertama dan mengukuhkan karakternya sebagai kepala desa yang melakukan penggalian eks tumpuan C kemudian mengubahnya menjadi pariwisata.

Kepala desa berkumis dan berjenggot kuncir kuda membangun tur yang sangat kental dengan wajah dan namanya, kesan ‘Halim Sentris’ mulai tercium ‘disparitas’ di masyarakat. Patung yang menyerupai kepala desa Halim itu disebut “Bagawan Setigi” dan tingginya mencapai dua meter. Rambut panjang, kumis dan jenggot. Sangat menonjol dengan sikap Kepala Desa Halim.

Patung yang dibangun menghadap matahari terbenam dengan membelakangi gerbang masuk dalam perjalanan wisata memberikan harapan bagi seorang pemimpin visioner, tentunya mereka yang melihatnya dari sudut pandang membaca dan dari sudut pandangnya berpikir ‘Pariwisata Setigi Halim Sentris’. Dan penyematan Halim Sentris konon sudah tidak asing lagi bagi sebagian orang yang melihat prosesnya. Karena wisata ini semata-mata hasil dari tangan dingin kepala desa Halim.

Meski tak sedikit yang “diam-diam” mengkritik warga Desa Sekapuk karena khawatir kuatnya dominasi Halim sebagai penguasa desa Setigi dan pariwisata, hingga saat ini banyak warga Sekapuk sendiri yang menanyakan soal kepemilikan lahan wisata dan dana awal pembangunan Setigi. Pariwisata. Mereka menganalisis bahwa Desa Sekapuk telah dijalankan oleh seorang kepala desa selama enam tahun, sehingga sangat yakin suatu saat akan ada pergantian kepala. Menurut mereka (kritikus), jika suatu saat mereka berganti pemimpin, lalu bagaimana dengan nasib simbol Halim Sentris yang tersangkut di Wisata Setigi?

Jika penerus (Kades) mau menerima dan tidak melepas patung dan nama yang dilampirkan, kemungkinan besar hal ini tidak akan menjadi masalah di desa ini di kemudian hari. Jika itu menjadi masalah. Jadi desa Sekapuk yang saat ini damai bisa menjadi panas. Karena tidak ada jaminan pembelian jika patung dan nama tersebut dibongkar oleh pesaing yang dapat diterima oleh Halim dan pendukungnya. Selain itu, lahan yang digunakan untuk pariwisata juga harus jelas dan transparan agar warga mengetahui asal usul lahan dan dana yang digunakan untuk pembangunannya.

“Sekapuk adalah sebuah desa. Bukan pertemuan sanak saudara sedarah yang mudah dikelola seperti tukang parkir yang mengarahkan dan mengatur sepeda. Kami pikir begitu. Kami menonton dan menonton sampai hari ini. Sementara kita berpikir untuk menyelesaikan masalah jika yang terburuk terjadi di masa depan, ”kata salah satu pemimpin muda desa Sekapuk, yang dikejutkan oleh ketimpangan pariwisata yang hebat di Setigi.

Warga Sekapuk patut bangga memiliki wisata Setigi yang bisa mendongkrak PAD. Dan bahkan sejak pariwisata menjadi viral, Sekapuk telah menjadi desa yang tidak bisa dianggap enteng lagi seperti “Kapuk”. Desa Sekapuk dinobatkan sebagai desa miliarder. Karena memiliki PAD miliaran rupiah dari produk wisata dari Abdul Halim. Bahkan, kata dia, saat berkunjung ke Setigi beberapa tahun lalu, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa menyampaikan konsep pariwisata Setigi “out of the box” (tidak lazim).

“Ini tidak biasa. Karena wisata ini, walaupun basisnya adalah seorang Halim, tetapi dia adalah kepala desa. Artinya seorang kepala desa tidak menyandang nama untuk dirinya sendiri, tetapi membangun desa untuk bangsa dan negara. Tidak bagi seorang Halim secara pribadi. Tanpa nama, publik tahu itu berkat tangan dingin Pak Halim. Jadi itu tidak akan diingat untuk patung itu. Nilai kenangan bervariasi. Out of the box maknanya akan berbeda jika Halim Sentris tetap dengan wisata ini,” ujarnya.

Kritik dan saran dari masyarakat tentunya harus diperhatikan oleh para pemangku kepentingan di Desa Sekapuk khususnya Wisata Setigi yang telah menjadi nasional dan menempatkan desa tersebut dalam kategori desa tertinggal, serta kesenjangan sosial di desa tersebut sangat tinggi dan rawan konflik. Desa Sekapuk, berpenduduk 6.000 jiwa, dianggap sebagai desa miliarder dengan pendapatan asli desa Rp 3,412 miliar. (lebih)

Diunggah oleh: Muhammad Reno

Source: independensi.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button