427 rumah swadaya siap dukung wisata Bromo Tengger Semeru - WisataHits
Jawa Timur

427 rumah swadaya siap dukung wisata Bromo Tengger Semeru

konstruksi media- Sebanyak 427 rumah warga di Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) (BTS) Bromo Tengger Semeru Provinsi Jawa Timur mendapat dukungan Peningkatan Mutu Swadaya (PKRS) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Rumah warga kini sudah diupgrade menjadi keluarga angkat dan usaha pariwisata lainnya yang bisa menjadi akomodasi bagi wisatawan dengan harga terjangkau berkisar antara 200.000 hingga 250.000 rupiah.

“Kami bertujuan untuk mendukung pemulihan sektor pariwisata Indonesia pascapandemi dengan meningkatkan kualitas Tempat Penampungan Swadaya Masyarakat (PKRS) di berbagai KSPN, termasuk kawasan BTS di Jawa Timur,” kata Dirjen Perumahan Rakyat Kementerian PUPR Iwan Suprijanto. di Jakarta, Selasa (10/4/2022). ).

Iwan mengatakan pihaknya berusaha memasukkan unsur budaya lokal di kawasan BTS saat membangun pondok wisata ruko atau kondominium wisata (sarhunta). Selain itu, mendorong peran aktif kotamadya melalui kegiatan kerjasama dalam pembagian manfaat perumahan.

“Budaya ini kita terapkan pada bentuk bangunan, ornamen, dekorasi dan tanda pada bangunan. Misalnya, bentuk rumah menggunakan arsitektur asli khas BTS, dinding rumah menggunakan bata ekspos atau bata pada separuh dindingnya, atap rumah menggunakan bubungan khas, dan pintu gerbang rumah menggunakan khas BTS. lampu. ” dia berkata.

Baca juga: WEGE memulai pembangunan Gedung Politeknik Ilmu Pelayaran Makassar

Direktur Rumah Swadaya Ditjen Perumahan Rakyat Kementerian PUPR KM Arsyad menjelaskan, pelaksanaan kegiatan Peningkatan Mutu Swadaya Masyarakat (PKRS) di kawasan BTS telah dilakukan sejak tahun 2021 dan didistribusikan ke empat kecamatan. dan enam desa, antara lain di Kabupaten Probolinggo (66 unit), Pasuruan (107 unit), Malang (162 unit), Lumajang (92 unit).

Semua unit Sarhunta, kata dia, sudah memiliki berbagai fasilitas pendukung seperti hotel bintang tiga. Selain tempat tidur yang layak, Sarhunta juga telah dilengkapi dengan toilet yang bersih, dan wisatawan dapat berbaur langsung dengan masyarakat yang tinggal di area BTS dan menikmati hidangan khas.

“Dari 427 unit tersebut, terbagi menjadi dua, yaitu PKRS bisnis pondok wisata, 120 unit dan PKRS non bisnis 327 unit. Harga menginap yang ditetapkan oleh pemilik Sarhunta atau homestay bervariasi dari Rp 200.000 hingga maksimal Rp 250.000 tergantung ketersediaan fasilitas yang ada,” jelasnya.

Salah satu warga Desa Ngadas, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang, Winanto mengaku sangat senang mendapat dukungan Sarhunta dari Kementerian PUPR. Menurutnya, bantuan ini sangat bermanfaat, apalagi setelah pandemi ini, masyarakat bisa memiliki usaha untuk meningkatkan perekonomian keluarga.

“Kami siap menerima wisatawan yang ingin berkunjung ke kawasan BTS ini. Kami yakin dengan adanya sarhunta ini, perekonomian masyarakat dapat tumbuh dan berkembang dengan adanya bisnis baru ini,” ujarnya.

Baca artikel selanjutnya:

Source: konstruksimedia.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button