140 Juta Turis Muslim Global Diprediksi Banjiri Indonesia 2023 - Solopos.com - WisataHits
Jawa Tengah

140 Juta Turis Muslim Global Diprediksi Banjiri Indonesia 2023 – Solopos.com

SOLOPOS.COM – Suasana Masjid 99 Kubah Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (14/4/2022). Masjid yang memiliki total 99 kubah ini menjadi salah satu destinasi wisata religi yang banyak dikunjungi wisatawan khususnya muslim selama bulan Ramadhan 1443 H. FOTO INTERMEDIATE/Arnas Padda/foc.

Solopos.com, JAKARTA — Jumlah wisatawan muslim global yang datang ke Indonesia diperkirakan mencapai 140 juta pada 2023 dan 160 juta pada 2024. Prediksi kunjungan wisatawan muslim pada tahun 2024 ini sama dengan sebelum adanya pandemi Covid-19 di Indonesia.

Ketua Umum Perhimpunan Pariwisata Halal Indonesia (PPHI) Riyanto Sofyan menjelaskan, berdasarkan Mastercard Crescentrating Global Muslim Travel Index (GMTI) 2022, kunjungan wisatawan muslim global pada 2019 mencapai rekor tertinggi yakni 160 juta. Pada tahun 2026, 230 juta wisatawan Muslim diperkirakan akan tiba di seluruh dunia dengan perkiraan pengeluaran sebesar US$225 miliar.

Daihatsu Rocky Promotion, Harga Mobil Rp 200 Juta Jadi Hanya Rp 99.000

“Untuk mempercepat laju perkembangan industri pariwisata di Indonesia dengan memanfaatkan pasar pariwisata ramah Muslim, kita harus menambah nilai lebih pada produk dan layanan yang ditawarkan, disertai dengan peningkatan kualitas berkelanjutan sesuai dengan regulasi Muslim pascapandemi.” suasana pariwisata yang ramah,” kata Riyanto usai penandatanganan MoU antara PPHI dan Crescentrating di kantor Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) di Jakarta, seperti dilansir Bisnis.com, Jumat (14/10/2022).

Riyanto menjelaskan, dengan Crescentrating, seiring dengan pemulihan industri pariwisata, pihaknya berupaya mempercepat laju pemulihan industri pariwisata Indonesia dengan menyelenggarakan kapitalisasi pasar travel yang pro muslim. Tujuan jangka pendek dari kerjasama ini adalah untuk meningkatkan laju pertumbuhan wisatawan muslim di Indonesia.

Baca Juga: Poltekpar NHI Bandung Lakukan Penelitian di Desa Wisata Sangiran, Ini Hasilnya

“Kebangkitan ekonomi Indonesia pascapandemi akan dibantu oleh sektor pariwisata yang tumbuh pesat. Potensi wisata muslim friendly di Indonesia perlu terus kita tingkatkan untuk mengantisipasi peningkatan jumlah perjalanan dan kunjungan wisatawan muslim internasional dari berbagai negara,” ujarnya.

Pada tahun-tahun menjelang pandemi, Indonesia melihat pertumbuhan yang stabil dalam kedatangan turis Muslim internasional. Crescentrating memperkirakan 2,9 juta turis muslim internasional datang ke Indonesia.

“Angka ini mewakili 18 persen dari total kunjungan wisman di Indonesia. Indonesia menduduki peringkat kedua dalam laporan GMTI 2022, mengukuhkan posisinya sebagai salah satu tujuan wisata ramah Muslim teratas di dunia, ”kata Riyanto.

Baca Juga: Jalan Kampung Batik Kauman Solo Rusak, Bikin Warga dan Pengunjung Tidak Nyaman

Ia mengatakan, inisiasi awal kerjasama Crescentrating dan PPHI antara lain penyelenggaraan Global Muslim-Friendly Tourism Summit 2023 bersamaan dengan B2B/B2C Travel Fair, peluncuran kembali Indonesia Muslim Travel Index (IMTI), dan peluncuran Muslim Lifestyle Indonesia Awards termasuk program penilaian dan akreditasi untuk Muslim Indonesia, pemain industri pro-Muslim dan penyedia layanan dan pengenalan platform berinteraksi dengan pelaku industri pro-Muslim di Indonesia.

“Indonesia Muslim Travel Index (IMTI) yang terbit pada 2018 dan 2019, akan diluncurkan kembali pada 2023. IMTI memberikan pernyataan yang komprehensif tentang kesediaan setiap provinsi untuk menyambut wisatawan, khususnya wisatawan muslim,” kata Riyanto.

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul Indonesia kebanjiran turis muslim global, 2023 diperkirakan mencapai 140 juta turis.

Baca Juga: Natal Berpadu dengan Tahun Baru Imlek, Area Balai Kota Solo Dihiasi Lampion Selama 2 Bulan

Source: www.solopos.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button