Pemkab Sidoarjo buka jalan di kampung nelayan - WisataHits
Jawa Timur

Pemkab Sidoarjo buka jalan di kampung nelayan

Sidoarjo (ANTARA) –

Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, telah melakukan pembetonan jalan di desa-desa nelayan di delapan desa di Kecamatan Sedati untuk memperlancar kegiatan ekonomi warga.

Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor di Sidoarjo mengatakan, Senin 2022, betonisasi tiba di depan Politeknik Perikanan dan Kelautan Sidoarjo, Desa Buncitan, yang panjangnya 850 meter.

“Jalan raya Sedati-Betro-Kalanganyar merupakan akses jalan utama menuju kawasan perkampungan nelayan. Ada delapan desa di kawasan ini yang sebagian besar sudah puluhan tahun berprofesi sebagai nelayan, pembuat tambak, dan pembuat garam,” katanya.

Dikatakannya, perbaikan infrastruktur jalan beton telah dilakukan secara merata di kawasan Sidoarjo yang salah satunya menjadi prioritas di kawasan perkampungan nelayan di kabupaten Sedati.

Menurut Gus Muhdlor, delapan desa yang masuk dalam kawasan Desa Nelayan Pantai Sidoarjo, yakni Desa Betro, Buncitan, Kalanganyar, Segorotambak, Banjarkemuning, Gisik Cemandi, Tambak Cemandi, dan Cemandi.

“Kita harus melihat Sidoarjo secara keseluruhan, termasuk masyarakat desa nelayan. Ada delapan desa di wilayah Sedati, belum di wilayah kabupaten Jabon, semuanya harus kita urus. Infrastruktur khususnya jalan akan ditingkatkan secara bertahap agar kegiatan ekonomi warga dapat berjalan lebih lancar,” ujarnya.

Ia mengatakan, potensi pengembangan UKM di sektor kelautan dan tambak ikan belum tergarap secara maksimal di wilayah tersebut. Begitu juga dengan pengembangan wisata bahari seperti wisata mangrove dan wisata alam lainnya yang dapat memberikan alternatif mata pencaharian bagi warga kawasan desa nelayan Sedati.

Hingga saat ini, lanjutnya, masyarakat pesisir mengandalkan perikanan laut. Mereka berangkat malam hari untuk kemudian melaut, pagi hari mereka kembali dan perahu merapat di dermaga TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Desa Tambak Cemandi dan TPI Desa Kalanganyar.

“Potensi UKM seafood perlu digali dan dikembangkan. Rantai ekonomi produk olahan dapat menghidupi lebih banyak orang. Kami sedang memikirkan itu sekarang,” katanya.

Source: jatim.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button