10 Lembah Indah di Indonesia, Pemandangannya Tak Kalah Indah dari Swiss: Okezone Travel - WisataHits
Jawa Barat

10 Lembah Indah di Indonesia, Pemandangannya Tak Kalah Indah dari Swiss: Okezone Travel

PALING SEDIKIT ada 10 tenggelam indah di Indonesia yang pemandangannya tak kalah indah dengan Swiss. Lembah-lembah ini menarik daya tarik wisatawan pecinta alam karena pesona dan pemandangannya yang eksotis.

Indonesia memiliki banyak lembah yang membentang dari Aceh hingga Papua. Namun, sebagian besar belum terjamah oleh wisatawan karena lokasinya yang berada di pedalaman yang sulit diakses.

Namun, ada beberapa lembah yang infrastrukturnya sudah didesain menjadi tempat wisata. Inilah 10 di antaranya.

1. Lembah Tua

Lembah Purba terletak di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, Desa Sukamanis, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Dapat dicapai dari Jakarta dalam waktu 3 sampai 4 jam dengan sepeda motor atau mobil.

Perjalanan menuju Lembang Purba dimulai dari gerbang Jembatan Gantung Situgunung. Butuh waktu 1 jam untuk sampai. Namun sambil berjalan Anda bisa menikmati suasana hutan yang tenang.

ilustrasi

Jembatan Situgunung

Twin Falls atau Lembah Kuno diapit oleh tebing-tebing tinggi. Pemandangan di sekelilingnya sangat menarik, udaranya sejuk. Tapi hati-hati karena jalanan terkadang licin.

2. Lembah Karačak

Lembah Karacak terletak di Margawati, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Tempat ini merupakan hutan pinus sekaligus perkebunan kopi. Luas totalnya 10 hektar.

Anda juga bisa melihat pemandangan gunung Cikuray, ada air terjun Ngebul untuk berkemah.

BACA JUGA:5 Destinasi Glamping Terbaik di Asia Tenggara, Indonesia #1 Tak Ada Lawan!

3. Alun-Alun Mandalawangi – Gunung Pangrango

Alun-Alun Mandalawangi Gunung Pangrango menjadi spot terdekat bagi Anda yang ingin melihat keindahan Bunga Keabadian.

Bertengger di puncak Gunung Pangrango pada ketinggian 10.000 kaki (3.019 m) di atas permukaan laut, Alun-Alun atau Lembah Mandalawangi adalah salah satu tempat Edelweiß terbaik dan terindah.

Bahkan Lapangan Mandalawangi menjadi spot favorit Soe Hoek Gie, seorang aktivis Indonesia berdarah Tionghoa yang namanya terkenal di kalangan mahasiswa dan dunia politik.

Soe Hoek Gie juga menulis puisi berjudul “A Tanya” dalam buku “Catatan Seorang Demonstran” di mana Gie mengungkapkan kekagumannya terhadap ladang edelweiss di Mandalawangi.

ilustrasi

Perkemahan Mandalawangi

4. Lembah Anai

Lembah Anai, Nagari Singgalang, Kecamatan Ten Koto, Kabupaten Tanah Datar merupakan salah satu destinasi wisata di Sumatera Barat yang keindahannya tidak kalah dengan Swiss.

Anda akan melihat pemandangan yang sangat mempesona karena pemandangan alamnya yang bisa membuat mata anda terbelalak. Menariknya, tempat ini juga memiliki air terjun yang membuat kunjungan semakin indah dan menarik.

Memiliki ketinggian 50 meter. Aliran airnya berasal dari Sungai Batang Lurah Dalam dari Gunung Singgalang menuju ke daerah Anai Patahan.

Datang dari kota Padang, dibutuhkan waktu sekitar 2 jam perjalanan dengan kendaraan umum atau dengan kereta api darat. Sedangkan dari kota Bukittinggi membutuhkan waktu sekitar 1 jam untuk menunggu angkutan yang sama.

5. Harautal

Berikutnya adalah Lembah Harau, sebuah ngarai di dekat kota Payakumbuh di Kabupaten Limapuluh Koto Provinsi Sumatera Barat. Kawasan ini diapit oleh perbukitan berbatu terjal setinggi 150 meter berupa batupasir warna-warni yang terjal dengan ketinggian 100 hingga 500 meter.

Pemandangan di lembah Harau sangat menakjubkan, memesona dan bisa menyegarkan penglihatan Anda. Udaranya masih bersih dan sejuk banget lho.

Jika anda ke lembah Harau, tidak hanya akan melihat pemandangan puncak bukit saja, namun di kawasan ini juga terdapat tujuh air terjun yaitu air terjun Aka Barayun, Sarasah Donat, Sarasah Boenta, Sarasah Talang, Sarasah Murai, ketinggian masing-masing Air Terjun bervariasi antara 50 -90 meter.

Air terjun ini mengalir dari atas ngarai yang membentang di sepanjang lembah Harau. Terbentuknya Lembah Harau karena adanya sesar atau balok yang turun ke bawah membentuk lembah yang cukup lebar dan datar.

6. Surya Kencana Square – Gunung Gede

Lalu ada Surya Kencana Square yang terletak di Gunung Gede, Jawa Barat atau lebih tepatnya di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Gunung ini terletak di dua kabupaten yaitu Cianjur dan Sukabumi dengan ketinggian 1000 – 2958 MDPL.

Surya Kencana Square tentu menjadi nama rumah bagi para pendaki. Di sini Anda akan melihat keindahan bunga edelweis yang tumbuh memenuhi ladang.

Ditambah lagi dengan pemandangan alam di sekitar pegunungan. Udara yang sejuk dan keberadaan bunga edelweis membuat suasana semakin asri.

Untuk menuju Surya Kencana Square, Anda akan melewati beberapa pos pendakian. Dan melalui hutan yang penuh dengan pohon-pohon tinggi, besar dan lebat.

7. Lembah Ramma

Berikutnya adalah Lembah Ramma di Gowa, Sulawesi Selatan. Pemandangan di sini benar-benar menakjubkan dan Anda akan terpukau dengan keindahannya.

Di Lembah Ramma Anda disuguhkan hamparan rumput hijau dengan nuansanya yang menyejukkan dan udara yang sangat sejuk. Cocok untuk anda yang ingin mencari tempat untuk berobat jauh dari hiruk pikuk kota.

Jadi jika Anda tertarik untuk datang ke Lembah Ramma, Anda bisa datang ke Malino dari Makassar. Waktu tempuh yang dibutuhkan sekitar dua jam. Setelah itu Anda dapat melanjutkan perjalanan lebih jauh ke Desa Lembanna, ikuti jalan tersebut, maka Anda akan sampai di tujuan.

8. Perasaan Riung Gunung

Bandung merupakan salah satu daerah yang paling diminati oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Pemandangannya indah, udaranya sejuk dan banyak wisata alamnya. Misalnya, perasaan Riung Gunung.

Nuansa Riung Gunung terletak di Pangalengan, Bandung Selatan, Jawa Barat atau sekitar 2 jam dari pusat kota Bandung.

Dikutip dari akun @ajayahoo TikTok, Nuansa Riung Gunung merupakan perkebunan teh di Pangalengan yang memiliki pemandangan yang menakjubkan, asri, sejuk dan bisa menyejukkan mata.

Nuansa perkebunan teh ini mengingatkan kita pada Swiss di Bandung. Karena pemandangannya sangat menakjubkan, cocok untuk kamu pecinta alam

“Ternyata ada pemandangan yang tidak kalah indah dari Swiss, ini dia. Ini dia tempatnya,” ujar pemilik akun TikTok itu.

Selain itu, perkebunan teh ini dikelilingi oleh pegunungan dan perbukitan, yang membuat liburan Anda semakin indah.

ilustrasi

9. Lembah Bada

Lembah Bada juga bisa menjadi salah satu rekomendasi kamu yang ingin menikmati pemandangan Swiss di Indonesia. Lembah ini terletak di Kecamatan Lore Selatan, Poso, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah. Lembah ini merupakan bagian dari Taman Nasional Lore Lindu.

Secara geografis, Lembah Bada berada di daerah yang relatif datar dikelilingi oleh perbukitan, sehingga awan yang menempel di puncak bukit yang mengelilingi lembah memberikan pemandangan yang indah.

Kemudian di tengah Lembah Bada mengalir Sungai Lariang yang bermuara di Sungai Malei. Sehingga aliran Sungai Lariang menjadi lebih deras. Karena itu, Lariang pernah dijadikan sebagai tempat arung jeram. Di tengah Lembah Bada sendiri, aliran Sungai Lariang cukup tenang karena jalur yang dilalui relatif datar.

10. Lembah Baliem

Lembah Baliem adalah sebuah lembah di Pegunungan Jayawijaya dan terkenal dengan eksotismenya. Berada di ketinggian 1600 meter di atas permukaan laut, dikelilingi oleh pegunungan dengan pemandangan alam yang indah dan masih alami. Suhunya bisa mencapai 10-15 derajat Celcius pada malam hari.

Lembah ini juga dikenal dengan sebutan Grand Baliem Valley yang merupakan tempat tinggal suku Dani di desa Wosilimo 27 km dari Wamena di pegunungan Papua. Selain suku Dani, beberapa suku lain hidup bertetangga di lembah ini, yaitu suku Yali dan suku Lani.

Lembah Baliem memiliki panjang sekitar 80 kilometer dan lebar sekitar 20 kilometer serta terletak pada ketinggian sekitar 1.600-1.700 m dengan jumlah penduduk sekitar 100.000 orang.

Penemuan Lembah Baliem dan kehadiran tak terduga dari populasi pertanian besar ditemukan pada tahun 1938 oleh ekspedisi ketiga ahli zoologi Richard Archbold ke New Guinea.

Kemudian, pada tanggal 21 Juni, seorang pengintai udara melihat di selatan Hollandia (sekarang Jayapura) yang oleh ekspedisi itu disebut sebagai “Lembah Besar”. Lambat laun, lembah tersebut telah dibatasi untuk pariwisata, yaitu dengan Festival Lembah Baliem.


Source: travel.okezone.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button