Prasasti Ciaruteun Peninggalan Kerajaan Tarumanegara: Penemuan, Isi dan Terjemahan - WisataHits
Jawa Barat

Prasasti Ciaruteun Peninggalan Kerajaan Tarumanegara: Penemuan, Isi dan Terjemahan

JAKARTA, iNews.id – Ini Prasasti Ciaruteun yang merupakan peninggalan Kerajaan Tarumanegara. Prasasti yang berupa batu besar ini sudah beberapa kali diperbaiki di lokasinya.

Saat ini tempat diletakkannya prasasti Ciaruteun digunakan sebagai tempat wisata sejarah di Kabupaten Bogor. Juga tidak jauh dari Prasasti Ciaruteun terdapat Prasasti Kebun Kopi, Situs Congklak dan Prasasti Batutulis.

Lantas apa saja temuan dan isi prasasti Ciaruteun? Simak ulasan berikut ini.

Penemuan Prasasti Ciaruteun

Prasasti Ciaruteun pertama kali ditemukan pada tahun 1863 di tepi Sungai Ciaruteun yang berjarak 19 km dari kota Bogor. Penemunya adalah kepala Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen atau lembaga penelitian seni dan sains pada masa penjajahan Belanda.

Prasasti ini memiliki berat 8 ton dengan tinggi 151 cm, diameter atas 72 cm dan diameter bawah 134 cm. Pada tahun 1981, setelah Prasasti Ciaruteun tersapu banjir hingga dikembalikan ke tempat semula, ditempatkan di pendopo di Desa Ciaruteun Ilir, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor oleh Direktorat Perlindungan dan Pengembangan Peninggalan Sejarah dan Purbakala .

Namun, Museum Nasional Indonesia membuat replikanya dan menempatkannya di Museum Sejarah Jakarta dan Museum Sri Baduga di Bandung.

konten dan terjemahan

Pada bagian atas Prasasti Ciaruteun, terlihat jelas gambar sepasang kaki (pandatala). Konon jejak kaki tersebut adalah milik Maharaja Purnawarman yang memimpin dan menguasai kerajaan Tarumanegara.

Selain itu, pada prasasti Ciaruteun terdapat 4 baris teks berupa puisi. Puisi tersebut menggunakan aksara Pallawa dan Sansekerta.

Isi prasasti Ciaruteun adalah sebagai berikut.

vikrantasyavanipateh
krimah purnawarmanah
tarumanagarendrasya
vishnoriva padadvayam

Sedangkan terjemahan dari prasasti Ciaruteun berbunyi: “Dua (jejak) telapak kaki yang seperti (telapak) Wisnu, milik raja dunia yang pemberani dan terkenal, Purnawarman, penguasa Tarumanagara” .

Dari sini dapat disimpulkan bahwa prasasti ini merupakan peninggalan kerajaan Tarumanegara. Isinya memuji Prabu Purnawarman, yang solnya diyakini milik Dewa Wisnu.

Prasasti ini dimuat di website Museum Nasional pada Jumat (14/10/2022) dan ditulis pada abad ke-5-6 Masehi.

Penerbit: Komaruddin Bagya

Bagikan artikel:

Tombol berbagi baris

Source: jabar.inews.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button