Wisata Kuliner Alternatif Pasar Godong Jati, Playen Gunungkidul Yogyakarta - WisataHits
Yogyakarta

Wisata Kuliner Alternatif Pasar Godong Jati, Playen Gunungkidul Yogyakarta

Posting dilihat: 1

Reformasiaktual.com// Pariwisata dan restoran Yogyakarta berkembang pesat di Kabupaten Gunung Kidul belakangan ini. Setiap pemilik memiliki konsep dan tujuan pengambilan gambar yang berbeda. Selain cita rasa makanan, pengusaha kuliner juga mengembangkan berbagai konsep tempat. Ada yang menampilkan nuansa milenial, modern, Instagrammable, klasik, kejawen, mewah hingga konsep yang kembali ke alam dan sangat tradisional. Baru saja membuka Pasar Godong Jati yang terletak di Taman Edukasi Madu Bronto, Desa Banyusoco, Kapanewon Playen, 10/10/2022.

Di tempat ini, masyarakat dan pengelola melebur menjadi satu untuk merevitalisasi tempat yang sebenarnya sangat strategis, unik dan masih sangat kaya akan alam tradisional. Dari ide dan gagasan yang muncul, terciptalah Pasar Godong Jati yang unik dan patut untuk dicoba.

Lokasi pasar ini berada di sisi selatan objek wisata Sri Gethuk. Jika Anda datang dari Jogja, dibutuhkan waktu sekitar 1,5 jam perjalanan melalui jalur Jogja-Piyungan-Patuk-Playen-Sri Gethuk lalu menuju Banyusoco. Atau jika Anda datang dari kota Wonosari, akan memakan waktu sekitar 30 menit.

Saat memasuki kawasan ini, pengunjung akan disambut oleh keramahan masyarakat sekitar dan disuguhi suasana yang masih asri, rindang dan kental dengan nuansa pedesaan. Aneka jajanan tradisional dan olahan dari Jawa dan Gunung Kidul dijual di lokasi ini. Sesuai dengan namanya, semua makanan yang dijual dibungkus dengan kayu jati godong atau daun jati dengan cara yang unik.

Sedikitnya ada 25 jenis makanan yang dijual di pasar di Godong Jati ini. Mulai dari Sego berkah, Gudeg Godong Kates, Puli Tempe, Pecel, Jadah, Meniran, Timus, Bothok dan berbagai lainnya. Pengunjung tidak hanya dimanjakan dengan menu desa dan suasana yang menyenangkan, tetapi juga terkejut dengan harga yang ditetapkan karena harganya sangat bersahabat dengan kantong semua orang.

“Konsepnya adalah kembali ke alam, ya semua yang dijual adalah produk masyarakat di sini kemudian diolah lebih lanjut untuk meningkatkan nilai jual. Selain jajanan tradisional, di sini kami menyajikan suasana yang membuat pengunjung merasa nyaman. Jauh dari kebisingan kota,” kata Suhari Condro Wasono, yang akrab disapa Haris, penggagas Pasar Godong Jati.

Ia menjelaskan, kawasan Taman Edukasi Madu Bronto sebenarnya sudah ada sejak lama. Oleh karena itu, untuk lebih merevitalisasi situs tersebut, masyarakat didukung oleh sejumlah pihak untuk memanfaatkan peluang dan membuka Pasar Godong Jati. Setidaknya itu bukan pendapatan yang masyarakat sekitar hasilkan dari kegiatan yang ada.

“Baru dibuka awal Desember 2021, tentunya akan diperluas lagi dengan ide-ide lain ke depannya. Perlu dukungan dari berbagai pihak untuk terus meningkatkannya,” jelasnya.

Selama ini dengan konsep yang sederhana dan tradisional justru membuat masyarakat tertarik dan penasaran dengan Pasar Godong Jati. Pada hari-hari awal pembukaan, banyak orang mengunjungi lokasi. Sejumlah pejabat juga sempat mampir untuk menikmati makanan olahan dan suasana di sini, mulai dari istri Bupati Dyah Sunaryanta, kemudian Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Suharno, dan lain-lain.

Salah satu pengunjung, Via, mengaku mengetahui tempat ini dari sejumlah pengunjung. Dari mulut ke mulut, ia mendapat kabar bahwa lokasi Pasar Godong Jati unik, murah, dan nyaman. Jadi ketika ada waktu luang, dia memutuskan untuk mengunjunginya untuk mencoba.

“Konsepnya unik dan harganya juga murah. Di sini kita tidak hanya makan jajan, tapi juga menikmati suasana asri sekaligus melepas penat dari aktivitas sehari-hari,” ujarnya.

Priwanto

Source: reformasiaktual.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button