Wedang Ronde ternyata ada hubungannya dengan Imlek
Wedang Ronde ternyata ada hubungannya dengan Imlek. (Dermaga)
Krjogja.com – TANGYUAN populer sebagai makanan wajib pada perayaan Imlek dan Cap Go Meh. Makanan khas Tionghoa ini dibawa ke berbagai belahan dunia termasuk Indonesia oleh para imigran Tionghoa.
Tangyuan menyatu dengan budaya lokal dan menjadi Wedang Ronde yang terkenal hingga saat ini. Dikutip dari tungghoa.com, dalam ceritanya, Tangyuan berasal dari Dinasti Han.
Dikatakan bahwa ada seorang pembantu bernama Yuan-xiao. Dia sangat merindukan orang tuanya, tetapi dia tidak bisa meninggalkan istana.
Yuan-xiao dikatakan menangis siang dan malam karena merindukan orang tuanya dan mencoba bunuh diri. Kemudian dia diberitahu bahwa ada seorang pendeta yang baik hati yang mengetahui masalahnya dan berjanji akan membantunya.
Yuan-xiao disarankan untuk menyiapkan sebanyak mungkin dari makanan terbaik, Tangyuan. Makanan tersebut konon dipersembahkan kepada para dewa pada tanggal 15 bulan pertama Tahun Baru Imlek (Imlek).
Akhirnya Yuan-xiao berhasil. Kaisar sangat senang Yuan-xiao diizinkan untuk melihat orang tuanya.
Saat itu, kaisar mengganti nama makanan Tangyuan menjadi Yuanxiao. Sejak itu, tanggal 15 bulan pertama Tahun Baru Imlek dirayakan dengan nama Yuan-xiao Jie atau Festival Yuan-xiao alias Festival Lampion.
Namun, nama Yuanxiao tidak digunakan di Tiongkok selatan. Mereka masih menyebut makanan ini Tangyuan atau Tangtuan.
Istilah baru ini secara harfiah berarti gumpalan dalam saus atau gumpalan dalam saus. Selama beberapa generasi, orang Tionghoa yang datang ke Indonesia membawa hidangan ini bersama mereka.
Tangyuan dimodifikasi oleh orang Indonesia dan menjadi hidangan wedang ronde.
Source: news.google.com
