Wacana perluasan TPA Tlekung masih dalam kajian Pemprov Jatim
DLH mengusulkan perluasan TPA Tlekung sejak akhir tahun 2020. Perluasan ini sejalan dengan meningkatnya timbulan sampah di Kota Batu. (MG1/Suara Malang)
SUARA WARNA – Perluasan lahan TPA Tlekung sudah digulirkan sejak akhir tahun 2020 dan hingga saat ini wacana tersebut belum terealisasi. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu terus mengurus kelengkapan administrasi terkait pelaksanaan rencana tersebut.
Perluasan areal direncanakan agar pengelolaan sampah dapat menerapkan sistem TPA yang tertib. Lahan yang akan digunakan untuk pelebaran berada di bawah administrasi Perhutani.
“Kami masih menunggu persetujuan dari Gubernur Jawa Timur untuk perluasan lahan TPA Tlekung,” kata Kepala Dinas Pengelolaan Sampah Kota Batu Vardian Budi.
Ia mengatakan saat ini luas TPA Tlekung mencapai 5,1 hektar. Hampir sekitar 1 hektar digunakan untuk sel limbah dua bagian. Yakni, sel sampah pasif menyusun sekitar 30 persen dan sel sampah aktif sekitar 70 persen dari luas sekitar 1 hektar.
Usulan perpanjangan ini karena kapasitas produksi sampah yang tidak mencukupi. Per hari saja, volume sampah bisa mencapai 100-110 ton per hari. Saat musim liburan, jumlah sampah bisa meningkat hingga 158 ton per hari.
“Kami sudah mengajukan perpanjangan 4,2 hektar yang sudah disetujui menjadi 3,59 hektar. Dari lahan seluas 3,59 hektar itu digunakan untuk penempatan sel seluas 1,8 hektar,” jelas Pepeng, panggilan akrabnya.
Di sisi lain, nama TPA Tlekung diubah menjadi TPA Eduwisata. Karena DLH Kota Batu membiakkan belatung untuk menguraikan sampah organik. Metode ini ditawarkan sebagai konsep pendidikan pariwisata.
“Tapi itu nanti saja, karena fokus utamanya adalah sampah bisa tertampung dengan sempurna dan bau TPA Tlekung berkurang saat musim hujan,” jelasnya.
Source: malangvoice.com
