BARA API, 222 fotografer dari 22 negara mengabadikan layar Borobudur Merapi, ini misi mulianya - KRYOGYA - WisataHits
Yogyakarta

BARA API, 222 fotografer dari 22 negara mengabadikan layar Borobudur Merapi, ini misi mulianya – KRYOGYA

YOGYA, KRJOGJA.com – Setiap bencana menyebabkan kerusakan, kekacauan, cedera dan penderitaan. Setiap kekacauan, setiap luka dan setiap penderitaan berujung pada trauma yang selalu bisa menciptakan luka dan penderitaan baru, seperti lingkaran setan yang sulit diputus.

Begitu juga dengan bencana pandemi Covid-19 yang terjadi di awal tahun 2020. Meskipun pandemi 2022 mulai mereda, akibatnya sebenarnya sangat mengerikan. Perekonomian ambruk, tatanan kacau balau, kemapanan kacau balau, sistem tidak berfungsi, dan masyarakat dalam keadaan terluka dan menderita, seolah-olah rasa sakit belum mereda karena semuanya belum kembali normal.

Inilah yang 222 fotografer dari 22 negara tangkap, olah, tafsirkan, dan ciptakan dalam pameran foto internasional bertema BARA-API di Museum H Widayat, Kecamatan Mungkid, Kabupaten Magelang. Pameran akan dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, pada Sabtu (23-72022) dan akan berakhir pada 23 Agustus 2022.

“Sebagai negara yang mengandalkan sektor pariwisata, pandemi Covid-19 jelas menjadi pukulan besar. Karena belum lagi bepergian, pandemi memaksa orang untuk menjaga jarak, tinggal di rumah dan menghindari keramaian. Jadi kondisi ini jelas memukul sektor pariwisata yang ujung-ujungnya merusak struktur dan aktivitas ekonomi, sehingga memperdalam luka dan penderitaan,” kata Ketua Panitia Pameran Fotografi Internasional BARA API Teguh Santosa saat ditemui wartawan di Kopi PakPos, Kamis (21 Juli). .2022). .

Secara umum, ada demam atau penyakit dalam situasi sosial, ekonomi, politik, keamanan, bahkan mungkin budaya. Keprihatinan ini diamini oleh para fotografer Indonesia dan berubah menjadi diskusi yang tak ada habisnya.

“Kemudian ada pertanyaan tentang apa yang dapat dilakukan fotografer untuk berkontribusi pada penyembuhan sosial, pemulihan ekonomi, dan pemulihan semangat. Dari situlah muncul ide untuk mengadakan pameran foto internasional, agar gaungnya lebih luas dan dampaknya semakin luas dan dalam,” jelas Risman Marah, salah satu penggagas pameran dan koordinator kurator pameran.

Ide tersebut kemudian diimplementasikan dalam pameran foto internasional dengan motto BARA-API. Tema dan frase Bara-Fire yang menggambarkan Candi Borobudur dan Gunung Merapi, dimana kedua objek tersebut dipotret dan dipamerkan oleh fotografer, adalah tentang Candi Borobudur dan Gunung Merapi dengan segala cerita, angle, perspektif dan Ceritanya.

Kata “Bara” berasal dari nama kuno Candi Borobudur, salah satunya adalah Bara Beduhur, yang berarti “biara di tempat tinggi”. Sedangkan kata “api” berasal dari nama Gunung Merapi yang kebetulan identik dengan api karena selalu memuntahkan lahar panas.

“Dua ikon besar Jawa Tengah dan Yogyakarta dipilih sebagai subjek karena sangat populer, penuh misteri, sejarah dan pesona yang luar biasa. Kedua ikon ini juga sangat terkenal di seluruh dunia. Selain itu, sejak akhir tahun 2019, Gunung Merapi yang menjadi komandan jajaran gunung api di jalur Ring of Fire telah menunjukkan fenomena yang unik. Gunung Merapi memuntahkan lahar panas setiap hari sejak 2019,” lanjut fotografer dan petualang kawakan, Don Hasman.

Source: www.krjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button