Upaya pengendalian inflasi di Kota Jogja, Pemkot akan melakukan peninjauan - WisataHits
Yogyakarta

Upaya pengendalian inflasi di Kota Jogja, Pemkot akan melakukan peninjauan

Ilustrasi inflasi. [Istimewa].

Nantinya, diperlukan strategi jangka panjang sebagai roadmap pengendalian inflasi daerah, yang dapat disusun berdasarkan hasil riset konsumsi masyarakat.

SuaraJogja.id – Pemerintah Kota Yogyakarta mendorong seluruh instansi yang tergabung dalam tim pengendalian inflasi daerah untuk bersama-sama merumuskan strategi pengendalian inflasi yang tidak hanya merespon dinamika sesaat tetapi dapat diimplementasikan sebagai strategi jangka panjang.

“Ada beberapa poin penting dalam pengendalian inflasi daerah yang perlu menjadi fokus perhatian agar kondisi inflasi Yogyakarta benar-benar terkendali. Salah satunya adalah penjabaran strategi jangka panjangnya,” kata Sekda DIY. Pemkot Aman Yuriadijaya , Kamis (18/822).

Menurutnya, sebagian besar kebijakan inflasi saat ini bertujuan untuk merespon kondisi atau dinamika pasar, yang biasanya bersifat sementara.

Oleh karena itu, lanjutnya, diperlukan strategi jangka panjang sebagai roadmap pengendalian inflasi daerah, yang dapat disusun berdasarkan hasil penelitian pola konsumsi masyarakat di kota Yogyakarta.

Baca Juga: Kendalikan Inflasi di Jawa Tengah, Ganjar Luncurkan Aplikasi SiHaTi Generasi 4

“Kelompok masyarakat di kota Yogyakarta sangat beragam dan ada mahasiswa dari luar daerah selain wisatawan yang datang. Tentu saja perilaku konsumsi mereka juga berbeda, sehingga harus dilakukan investigasi menyeluruh,” ujarnya.

Sebagai kota konsumen, Aman mengatakan kelancaran distribusi barang untuk memenuhi kebutuhan konsumen di Kota Yogyakarta menjadi faktor penting dalam pengendalian inflasi.

“Jika distribusi berjalan lancar, pasokan barang di Kota Jogja akan tetap terjaga dan harga di pasar dapat dikendalikan. Ingat, tiga pasar tradisional di Jogja ini menjadi barometer pemantauan inflasi,” ujarnya.

Kenaikan harga bahan pokok di tiga pasar tradisional, Pasar Beringharjo, Kranggan dan Demangan, otomatis mempengaruhi laju inflasi secara keseluruhan di seluruh pasar perbaikan rumah.

Keberadaan kios Segoro Amarta di pasar Beringharjo, Kranggan dan Demangan juga perlu diperkuat sebagai penunjang psikologis pengendalian harga kebutuhan pokok di pasar tradisional.

Baca Juga: Perintah Presiden Jokowi Ajarkan Pemerintah Daerah Cegah Inflasi Secara Serius

Edukasi konsumen, lanjut Aman, juga diperlukan agar konsumen tidak bergantung pada satu jenis kebutuhan pokok saja, yang akan memicu inflasi jika suatu saat terjadi kelangkaan produk tersebut.

“Pendekatan penegakan hukum juga diperlukan agar penetapan harga sembako tidak menjadi monopoli satu pihak saja,” ujarnya.

Ia berharap strategi pengendalian inflasi regional dapat segera disusun untuk menghadapi dinamika pasar yang berpotensi memicu inflasi yang lebih tinggi pada triwulan III dan IV 2022.

Berdasarkan data Bappeda Kota Yogyakarta, laju inflasi di Kota Yogyakarta hingga Juli mencapai 5,7 persen, melampaui laju inflasi nasional sebesar 4,94. Kontributor utamanya adalah kenaikan harga makanan, minuman, dan produk tembakau.

Selain itu, BI mencatat pergerakan grafik inflasi di Kota Yogyakarta biasanya akan meningkat pada pertengahan dan akhir tahun, bertepatan dengan liburan sekolah dan akhir tahun atau pada puncak kunjungan wisatawan ke Yogyakarta.

Grafik inflasi akan turun pada bulan Maret-April selama musim panen dan Agustus-September dan kemudian secara bertahap naik lagi hingga akhir tahun. [ANTARA]

Source: jogja.suara.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button