Untuk meningkatkan perekonomian wilayah Joglosemar, JSMM sedang mempersiapkan strategi pembangunan jalan tol baru - WisataHits
Yogyakarta

Untuk meningkatkan perekonomian wilayah Joglosemar, JSMM sedang mempersiapkan strategi pembangunan jalan tol baru

TRIBUNJOGJA.COM – Direktur Utama (Direktur) PT Jogja Solo Marga Makmur (JSMM) Adrian Priohutomo selaku Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) mengatakan, pihaknya menyiapkan strategi baru dalam proses pembangunan Bandara Internasional Solo-Yogyakarta-Yogyakarta (YIA). Tol Kulonprogo.

Strategi ini, kata Adrian, dapat membantu dan memberikan peningkatan ekonomi di kawasan Segitiga Emas Jogjakarta Solo Semarang (Joglosemar). efek pengganda tentang pola perilaku dan kebiasaan di ketiga kota tersebut.

“Misalnya wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta bisa memilih alternatif menginap di Solo atau di Yogyakarta dan mencari kuliner di Kota Semarang. Nanti wisatawan bisa kembali menginap di Yogyakarta,” kata Adrian dalam siaran pers yang diterima tribunjogja.comSenin (10/10/2022).

Dalam proses pembangunan, jelas Adrian, strategi pembangunan yang semula direncanakan secara bertahap diadaptasi dari tiga seksi.

“Hal ini untuk menghindari pembangunan inflow dan outflow jalan tol di kawasan Purwomartani dan untuk memperlancar arus masuk dan keluar dari Yogyakarta melalui tol Jogja-Bawen,” kata Adrian.

Peta Pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon ProgoPeta Pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-YIA Kulon Progo (Dok JSMM)

Pembagian strategi pembangunan dimulai dengan tahap pertama yaitu Seksi 1 Kartasura-Purwomartani dengan panjang 42,37 kilometer (km) ditambah Seksi 2.1 Purwomartani-Maguwoharjo dengan panjang 3,63 km dan Seksi 2.2 Trihanggo-Junction Sleman dengan panjang satu 3,25 km.

Tahap kedua, yakni Seksi 3 Persimpangan Sleman-Purworejo dengan panjang 38,57 km. Kemudian etape ketiga, yakni Seksi 2 Maguwoharjo-Trihanggo dengan panjang 8,75 km.

Selain memberikan kemudahan akses keluar masuk bagi masyarakat dari Yogyakarta, Adrian mengatakan tol tersebut nantinya dapat mendukung kelancaran akses lalu lintas ke tiga bandara, yakni Bandara YIA, Bandara Ahmad Yani Semarang, dan Bandara Adi Soemarmo Solo.

“Jalan tol ini tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi, tetapi juga dapat mempercepat pengembangan pariwisata dan destinasi wisata di ketiga kota tersebut,” jelas Adrian.

Soal pembebasan lahan, Adrian mengatakan sejauh ini progres pembebasan lahan Seksi 1 paket 1.1 Kartasura-Klaten sudah mencapai 75,33 persen. Sedangkan Seksi 1 Paket 1.2 Klaten-Purwomartani sudah mencapai 30,18 persen.

“Progres konstruksi sudah mencapai 42,8 persen untuk Seksi 1, Paket 1.1, dengan kegiatan yang dilakukan adalah Paving Beton atau Rigid Paving di STA 0+800.

“Untuk wilayah Yogyakarta sendiri, kegiatan pembebasan lahan dan pekerjaan konstruksi sudah dimulai,” kata Adrian.

Sebagai informasi, tapak yang direncanakan akan dilintasi jalur tol di Yogyakarta melewati tiga kabupaten, yakni Sleman, Bantul, dan Kulon Progo, dengan fokus pembebasan lahan di kawasan Purwomartani, dan sudah mencapai 5,55 persen.

Ke depan, Adrian menargetkan jalan tol tahap pertama bisa beroperasi pada kuartal II tahun 2024.

“Kami sangat yakin dan optimis dengan keberadaan jalan tol ini semoga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas khususnya warga Yogyakarta dan sekitarnya,” pungkasnya.

Source: jogja.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button