Susahnya Mengubah Citra Negatif Gunung Kemukus, Disparpora: Pemkab Sragen Tidak Bisa Dengan Mudah Melakukannya
Wartawan TribunSolo.com Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSOLO.COM, SRAGEN- Citra negatif tampaknya telah melekat pada objek wisata Gunung Kemukus di Kabupaten Sragen.
Ya, selama ini Gunung Kemukus dikenal dengan legenda ritual seks sebagai syarat pemenuhan hasrat.
Citra negatif ini telah melekat pada kita selama beberapa dekade.
Baca Juga : Ribuan Syekhermania Tumplek Blek di Gunung Kemukus Sragen Baru, Sholawat Bersama Habib Syech
Baca Juga: Serunya Idul Fitri di Sragen: Jalan-jalan di Boardwalk Gunung Kemukus Baru dengan Latar Belakang Waduk Kedung Ombo
Direktur Pemasaran Pariwisata Otoritas Borobudur (BOB) Agus Rochiyardi mengatakan brand image Gunung Kemukus saat ini masih negatif.
“Memang Gunung Kemukus memiliki citra merek yang buruk, artinya ada kisah nyata yang agak dipelintir dan juga sulit untuk dibingkai ulang,” katanya saat berkunjung ke Sragen, Sabtu (16/7) 2022).
Pihaknya, yang juga membawahi pariwisata di Solo-Sragen dan sekitarnya, bertindak sebagai koordinator dalam salah satu upaya rebranding mereka.
Agus berharap Pemkab Sragen dapat mengalokasikan anggarannya untuk melakukan berbagai kegiatan di Gunung Kemukus.
“Itu yang paling penting nomor satu, kalau hanya berganti nama menjadi woro-voro tidak seimbang dengan aksi nyata, juga tidak optimal, jadi istilahnya jangan hanya bicara, juga harus bertindak,” jelasnya.
Baca Juga: Libur Lebaran, Gunung Kemukus Baru Jadi Primadona Baru Sragen Disergap 4.428 Wisatawan
Baca Juga: Cerita Mudik dari Jakarta, Dua Tahun Tak Kembali ke Sragen, Menghabiskan Waktu di Bayanan & Kemukus
Pihaknya juga mendorong Pemkab Sragen untuk membuat website resmi yang berisi informasi tentang Gunung Kemukus.
Source: solo.tribunnews.com