Solo Kluthuk, mempromosikan kegiatan ekonomi di sektor pariwisata di Surakarta - WisataHits
Jawa Tengah

Solo Kluthuk, mempromosikan kegiatan ekonomi di sektor pariwisata di Surakarta

TRIBUNJATENG.COMSOLO – Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA SOLO) bekerjasama dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Tbk.) menggelar acara “SOLO KLUTHUK” pada Kamis (7.7.2022) di Swiss-Belhotel Gilingan Solo Meeting Roon.

Ketua DPC ASITA Surakarta Pri Siswanto mengatakan acara tersebut bertujuan untuk mendorong kegiatan ekonomi, khususnya di bidang pariwisata di Surakarta yang juga dikenal sebagai Solo.

Didukung oleh tim dari Universitas Indonesia, hadirin dari kalangan media, Asita, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan lainnya diundang untuk berdiskusi, bertukar pikiran dan pendapat mengenai materi yang dibutuhkan untuk memajukan sektor jasa kota menjadi Solo.

Sedikit info, kluthuk berasal dari nama Sepur Kuthuk Jaladara, sebuah kereta wisata di kota Solo. Kereta api ini dioperasikan oleh lokomotif uap C1218 atau lokomotif uap D1410 dan mengoperasikan jalur kereta api sepanjang enam kilometer dari Stasiun Purwosari ke Stasiun Solo Kota.

Rel kereta api berada tepat di sebelah Jalan Slamet Riyadi, jalan utama di tengah Kota Solo. Kereta ini dioperasikan berkat kerjasama antara PT Kereta Api Indonesia dan Pemerintah Kota Surakarta.

“Menikmati eksplorasi budaya solo bersama Sepur Kluthuk. Dan kami terus berupaya untuk memaksimalkan pariwisata Sepur-KLhutuk,” kata Pri Siswanto dalam sambutannya.

Sebelum diskusi dimulai, Rofikah Rokhim, Guru Besar Fakultas Ekonomi UI, memberikan gambaran makro tentang potensi ekonomi Solo yang belum tergarap. Solo, kata dia, memiliki perekonomian yang penting.

Sekitar 50 persen perekonomian Indonesia, kata Rofikah, ada di Pulau Jawa. Dalam hal ini, Kota Solo yang secara geografis berada di tengah menjadi pusat perekonomian.

Pada tahun 2020, perkembangan ekonomi Kota Solo meningkat meliputi sektor jasa, pendidikan, budaya dan industri kecil dan menengah.

Perkembangan pesat lainnya di Solo adalah seni kuliner. “Makanan jajanan yang dulunya nomor dua, sekarang sudah berubah,” kata wanita asal Solo ini.

Menurutnya, kondisi solo seperti ini merupakan peluang emas untuk segera didorong dengan terobosan-terobosan cerdas seperti digitalisasi. Saatnya usaha kecil dan menengah go international. Juga yang utama, kata Rofikah, adalah bantuan bank.

Ia mengapresiasi langkah Wali Kota Solo Gibran Rakabuming yang menjadi tuan rumah pameran UMKM Java in Paris di pusat perbelanjaan Le BHV/Marais, Prancis. Salah satu kegiatan yang digalakkan Gibran dalam kegiatan ini adalah Batik Solo dengan mengundang penyanyi Anggun C Sasmi.

Menanggapi Rofikah, Agung Ari Wibowo, Kepala BRI Cabang Solo, mengatakan BRI secara konsisten membantu usaha mikro dan UMKM di Solo. Bantuan pembiayaan, kata Ari, menyumbang 60 persen dari bisnis kuliner.

“Tahun lalu, dukungan BRI kepada mikro dan UMKM di Solo mencapai Rp 462 miliar. Kami akan terus konsisten dalam hal ini dan antusiasme mereka luar biasa,” kata Ari.

Diskusi sendiri dibagi menjadi 5 kelompok dengan topik yang berbeda. Hasil diskusi tersebut nantinya akan menjadi masukan bagi pihak terkait untuk mengembangkan ekonomi solo khususnya di bidang pariwisata.

Source: jateng.tribunnews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button