Situs arkeologi Lembah Gana dengan arca Ganesha tanpa mahkota - WisataHits
Jawa Tengah

Situs arkeologi Lembah Gana dengan arca Ganesha tanpa mahkota

Situs arkeologi Lembah Gana dengan arca Ganesha tanpa mahkota

Potret Jalanan (Facebook)

Kawasan Bergas di Kabupaten Semarang dikenal sebagai kawasan industri. Namun siapa sangka, di tengah kawasan yang banyak dikira didominasi oleh pabrik-pabrik besar, terdapat sebuah situs bersejarah yang diyakini telah ada sebelum abad ke-7 Masehi.

Lembah Gana. Itulah yang disebut situs bersejarah ini. Situs ini terletak di Desa Karangjati, Kecamatan Bergas. Kabupaten Semarang.

Keberadaan situs ini sebenarnya sudah diketahui warga sejak lama. Namun, upaya untuk melestarikan situs ini tidak dilakukan hingga tahun 2018. Hal itu dilakukan atas prakarsa sebuah organisasi budaya lokal yaitu Komunitas Nyawiji Karangjati.

Candi Ngempon, tempat pendidikan para empu yang ditemukan secara kebetulan

Ada arca Ganesha

Lembah Gana |  Pasang mata keduainformasi gambar

Lembah Gana | Pasang mata kedua

Disini terdapat patung yang menjadi ikon yaitu Patung Ganesha Agung. Ada juga patung pendamping di dekat patung ini yaitu Katak Batu. Dipercaya oleh masyarakat Hindu setempat, arca ini merupakan pengawal Ganesha.

Arca yang satu ini sering disebut warga sekitar sebagai Mbah Gono. Dulu, masyarakat setempat mengira bahwa Ganesha inilah yang bisa mencegah bencana bagi masyarakat. Dari julukan patung inilah muncul nama Lembah Gana. Sedangkan “lembah” sendiri mengacu pada letak geografis tempat ini yang dikelilingi oleh 3 bukit.

Yang unik adalah arca yang ada di kawasan Karangjati ini merupakan arca Ganesha tanpa mahkota. Penggambaran Ganesha tanpa mahkota ini merupakan penemuan unik dari dunia arkeologi di Indonesia. Posisinya sendiri menghadap Gunung Ungaran. Dari penampilannya, patung ini terlihat seperti memiliki 4 tangan yang bersila.

Tangan kanannya membawa semacam kepala atau tengkorak yang melilit belalai. Kemudian tangan bagian bawah memakai semacam tasbih Dewa Siwa sedangkan tangan kiri memakai gading.

Kemudian terdapat berbagai titik yang merupakan benda purbakala sekaligus tempat wisata di tempat ini. Misalnya mata air bernama Kamulyan atau Telaga Biru. Mata air tersebut sering digunakan oleh umat Hindu untuk bersuci ketika mereka datang ke sini untuk berdoa.

Lalu ada Watu Wayang, sebuah batu dengan coretan Petruk di atasnya. Kemudian Segoro Dandang, mata air dengan air jernih belerang, dan mata air Kali Njaro.

Wisata Alam dan Sejarah di Candi Gedong Songo Semarang

pembangunan ke depan

Tempat ini tidak hanya menjadi situs sejarah tetapi juga tujuan wisata religi dan kegiatan budaya. Salah satu peristiwa terbesar yang pernah terjadi adalah Festival Lembah Gana.

Dalam pertunjukan ini terdapat berbagai kegiatan budaya seperti pementasan wayang suket, tari tradisional, tulis lontar, daluang dan lain sebagainya. Selain itu, tempat ini dimaksudkan sebagai ruang edukasi bagi masyarakat.

Hingga saat ini penelitian lebih lanjut mengenai latar belakang masing-masing situs sejarah di Desa Karangjati masih terus dilakukan. Ke depannya, tempat ini akan dikembangkan menjadi taman wisata arkeologi dan budaya dengan berbagai fasilitas seperti museum, perpustakaan, dan galeri seni.

Desa Wisata Onje, Berkeliling dan Menjelajah Sejarah Kabupaten Purbalingga’

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button