Secara potensial, pelaku bisnis perhotelan dari Jawa Barat gencar beriklan ke Jawa Timur - WisataHits
Jawa Tengah

Secara potensial, pelaku bisnis perhotelan dari Jawa Barat gencar beriklan ke Jawa Timur

Secara potensial, pelaku bisnis perhotelan dari Jawa Barat gencar beriklan ke Jawa Timur

SURABAYA, Kabar Bisnis.com: Upaya pemulihan ekonomi pascapandemi terus dilakukan oleh semua pihak termasuk Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Barat dengan menggelar tabletop bertema Direct Advertising di Surabaya dan Malang.

Sedikitnya 27 pelaku bisnis perhotelan, restoran, dan destinasi wisata di Jawa Barat mengikuti kegiatan yang digelar Selasa (24/01/2023). Sekitar 40 pembeli dari travel agent dan event organizer dari Surabaya, Malang dan sekitarnya hadir dan tampak sangat bersemangat melakukan sejumlah transaksi di lokasi tersebut.

Wakil Ketua II Bidang Restoran dan Promosi BPD PHRI Jawa Barat Dery Septiadi mengatakan Surabaya dan Malang dipilih karena potensi pasarnya sangat besar. Padahal, data Pemerintah Provinsi Jawa Barat menunjukkan bahwa Jawa Timur dan Jawa Tengah merupakan dua provinsi yang memberikan kontribusi terbesar terhadap tingkat kunjungan wisatawan ke provinsi tersebut.

“Dari total wisatawan lokal yang datang ke Jabar, Jatim, dan Jateng itu sekitar 60 persen,” kata Dery di sela-sela kegiatan direct mail di Surabaya.

Lebih lanjut dikatakannya, memang kegiatan promosi antar kota sudah dilakukan pelaku pariwisata Jabar sejak sebelum pandemi dengan biaya dari Pemprov Jabar. Namun tahun ini, akibat pemotongan dana, akhirnya PHRI Jawa Barat berinisiatif melanjutkannya dengan biaya sendiri.

“Karena permintaannya cukup bagus kami konsultasikan dengan Dinas Pariwisata Jabar, ternyata dananya sudah dipotong pada tahun 2022-2023, makanya kami usahakan tetap berjalan sendiri dengan cara mandiri, inisiatif keanggotaan”, ujarnya dikatakan .

Selain Surabaya, PHRI Jabar berencana melakukan kegiatan yang sama di 6 kota lainnya selama 2023, yakni Palembang, Jakarta, Balikpapan, Makassar, Padang, dan Pontianak. Promosi langsung juga dilakukan di luar negeri. Sebelumnya, tabletop telah digelar di kota Jogja dan Semarang pada Desember 2022. “Pada bulan Oktober kami berencana untuk melakukan perjalanan ke Malaysia. Karena wisman yang datang ke Jabar kebanyakan dari Malaysia dan Singapura,” jelasnya.

Hanya saja, akui Deny, masih ada kendala untuk meningkatkan jumlah wisatawan ke Jabar, yakni minimnya transportasi udara langsung atau penerbangan langsung ke Jabar. “Kita bahkan tidak bisa ke Surabaya langsung dari Jawa Barat karena kemarin tutup selama pandemi,” ujarnya.

Meski banyak bermunculan destinasi wisata baru pascapandemi yang berpotensi menarik wisatawan, khususnya di kawasan Bandung Raya, misalnya taman, kebun teh, yang bekerjasama dengan pariwisata.

Dery berharap kegiatan ini dapat menciptakan kerjasama yang berkesinambungan dan membawa manfaat bagi kedua belah pihak. Jumlah wisatawan asal Jawa Timur ke Jawa Barat serta wisatawan Jawa Barat ke Jawa Timur akan meningkat, sehingga okupansi hotel juga akan meningkat.

“Kalau saat ini tingkat hunian hotel di kawasan Bandung mencapai 52-53 persen, kita harapkan bisa naik di atas 55 persen. Secara umum di Jawa Barat kita harapkan bisa mencapai 40 persen lebih dari saat ini 36 menjadi 38 persen,” akunya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua PHRI Jatim Dwi Cahyono menyambut baik kegiatan ini dan berharap dapat meningkatkan industri pariwisata di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

“Jawa Timur pulih bulan ini, banyak perusahaan pariwisata dari berbagai daerah datang. Kemarin dari Jogja dan Jawa Tengah. Sekarang Jawa Barat memegang table top di sini. Kami yakin kehadiran ini akan menjadi momentum yang baik untuk memajukan pariwisata nasional,” kata Dwi Cahyo.

Dalam kesempatan tersebut, ia mengingatkan kembali pentingnya pemutakhiran data sektor pariwisata, mengingat di masa pandemi ada pelaku ekonomi yang membangun dan membuka fasilitas wisata baru, namun juga banyak pelaku ekonomi yang menutup tokonya.

“Ini membutuhkan pemutakhiran data, dari Jawa Barat sampai Jawa Timur dan juga dari Jawa Timur sampai Jawa Barat. Oleh karena itu, penting untuk mengadakan acara seperti ini untuk menyatukan dan memperbaharui karya kita. Ada pertukaran informasi antara kedua belah pihak karena ketika kewajiban memakai masker dihilangkan, kepercayaan masyarakat untuk bepergian akan meningkat,” pungkasnya.kbc6

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button