Sandiaga: Kebijakan pariwisata halal didasarkan pada layanan tambahan - WisataHits
Jawa Barat

Sandiaga: Kebijakan pariwisata halal didasarkan pada layanan tambahan

Oleh karena itu, selama 18 bulan terakhir, kami fokus untuk meningkatkan peringkat Indonesia di Global Travel Muslim Index karena kami tersingkir dari 3 besar.

Jakarta (ANTARA) – Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif Sandiaga Uno menyatakan kebijakan pariwisata halal pihaknya bertujuan untuk menambah pelayanan.

“Jadi selama 18 bulan terakhir kami fokus untuk meningkatkan peringkat Indonesia di Global Travel Muslim Index karena kami tersingkir dari 3 besar. Alhamdulillah dapat juara 2 (tahun 2022), tapi tidak boleh berhenti, harus bergandengan tangan dan masuk juara 1,” ujarnya dalam keterangan tertulis. webinar Hari Digital Islam 2022 di Jakarta, Rabu.

Seperti diketahui, Indonesia menempati peringkat kedua Global Travel Muslim Index 2022 dengan poin 70. Untuk tahun 2025, menargetkan Indonesia mencapai 75 poin, sehingga diperkirakan akan menyalip Malaysia yang menempati urutan pertama.

Pada tahun 2020, Indonesia juga akan menjadi pasar konsumen halal terbesar di dunia, dengan kontribusi konsumsi halal mencapai US$184 miliar. Selain itu, negara juga berkontribusi sebagai penghasil produk halal.

“Kemajuan ekosistem keuangan syariah Indonesia tercermin dari pencapaian Indonesia sebagai negara dengan ekosistem keuangan syariah terbaik di dunia. Ini didasarkan pada Indeks Negara Keuangan Islam pada 2021,” kata Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif.

Pandemi COVID-19, kata Sandiaga, telah mengubah dunia secara digital dengan partisipasi 204,7 juta pengguna internet di Indonesia dan tingkat penetrasi internet sebesar 73,7 persen.

Transformasi digital juga membawa ekosistem baru yang lebih terbuka dan merata dalam hal pemasaran dan penjualan di ranah digital. Adanya peluang tersebut dipandang sebagai peluang bagi sektor bisnis syariah untuk berperan.

Selain itu, pembayaran dan layanan tanpa kontak dan fleksibel menjadi salah satu tren yang berkembang di kalangan wisatawan saat bepergian. Hal ini terlihat pada penggunaan QRIS di destinasi wisata dan desa wisata unggulan yang telah mencapai total nilai transaksi Rp 39 triliun.

Bank Indonesia sendiri menemukan lebih dari 19 juta merchant menggunakan QRIS.

Pemerintah juga menawarkan layanan QRIS lintas batas dengan beberapa negara ASEAN untuk memudahkan wisatawan bertransaksi dan hemat biaya bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang bergerak di sektor pariwisata dan industri kreatif.

Dalam kesempatan itu, Sandiaga juga mengimbau para wisatawan muslim untuk melakukan perjalanan di dalam negeri sebelum melakukan umrah atau melakukan wisata religi ke luar negeri.

Wisatawan muslim akan dapat menggunakan panduan wisata ramah Muslim di lima destinasi populer, yaitu Borobudur di Jawa Tengah, Likupang di Sulawesi Utara, Mandalika di Nusa Tenggara Barat, Labuan Bajo di Nusa Tenggara Timur, dan Danau Toba di Sumatera Utara.

“#DiIndonesiaAja yang kami terapkan dengan prinsip CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability) sebenarnya sesuai dengan prinsip Halalan Thayyiban,” ujarnya.

Baca Juga: MUI Ajak Masyarakat Tingkatkan Ketersediaan Produk dan Layanan Halal
Baca juga: Wapres Ma’ruf Amin: Wisata Halal Indonesia Kembali Antusias
Baca Juga: Wisata Halal Indonesia Peringkat Kedua GMTI 2022

Wartawan: M. Baqir Idrus Alatas
Penerbit: Faisal Yunianto
HAK CIPTA © ANTARA 2022

Source: www.antaranews.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button