Sandiaga: 90 persen turis Bali tertarik ekowisata - WisataHits
Jawa Timur

Sandiaga: 90 persen turis Bali tertarik ekowisata

86 persen dari mereka bersedia melakukan kegiatan untuk mengimbangi jejak karbon mereka.

REPUBLIKA.CO.ID, BULELENG – Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan sekitar 90 persen wisatawan yang datang ke Bali tertarik dengan ekowisata atau green tourism. Selain itu, 86 persen dari mereka bersedia melakukan kegiatan untuk mengimbangi jejak karbon mereka.

Sandiaga mengatakan berdasarkan data Kemenparekraf yang diperoleh dari riset bookingcom, pasarnya besar. Oleh karena itu, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan menyiapkan paket ekowisata dan akan didukung dengan dukungan platform digital untuk menarik wisatawan.

Hasil penelitian dengan 29.000 responden dari 30 negara tersebut menghasilkan kerjasama antara Kementerian Pariwisata dan Industri Kreatif Indonesia dengan platform penghitungan jejak karbon, Jejak In. Pada kesempatan yang sama, Sandiaga meluncurkan program Towards Climate Positive Tourism Through Decarbonization and Ecotourism.

“Ini bertujuan untuk membangun kesadaran diri bahwa jika kita bergerak akan berdampak pada ekosistem. Untuk itu, kita perlu melakukan sesuatu yang lebih dari sekedar wacana, yaitu lebih kepada kerjasama dan aksi,” kata Sandiaga dari Taman Nasional Bali Barat. Kabupaten Buleleng. , Kamis (7.7.2022).

Selain Jejak In sebagai penyedia layanan yang dapat menghitung emisi karbon dengan “Carbon Footprint Calculator”, mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu juga meresmikan lima lokasi yang menjadi target program ini. Destinasi ekowisata tersebut adalah Plataran Menjangan di Taman Nasional Bali Barat, Mangrove Berau Tembudan di Kalimantan Timur, Pantai 3 Warna (Konservasi Mangrove Clungup) di Malang, Bukit Peramun di Bangka Belitung dan Taman Wisata Mangrove Kawalu di Sorong.

Sandiaga melihat tren kunjungan wisatawan belakangan ini bukan lagi sekedar rombongan melihat-lihat, tetapi cenderung mencari pengalaman dan kenangan. Ia menyebutnya sebagai “pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan”.

Ke depan, kata dia, pihaknya mengakui akan mengarahkan destinasi lain ke arah yang sama. Ini merupakan bentuk komitmen pemerintah yang saat ini membantu Indonesia menjadi negara ASEAN pertama yang membuat komitmen “net zero” di sektor pariwisata.

Sumber: Antara

Source: www.republika.co.id

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button