Revitalisasi Taman Balekambang Dimulai, Menteri PUPR: Kebon Rojo Kembali Seperti Fungsi semula - WisataHits
Jawa Tengah

Revitalisasi Taman Balekambang Dimulai, Menteri PUPR: Kebon Rojo Kembali Seperti Fungsi semula

SOLO, KOMPAS.com – Taman Balekambang Kota Solo resmi ditutup setelah revitalisasi mulai kembali ke fungsi semula sebagai taman di tengah kota.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengatakan dalam tinjauan revitalisasi akan mengembalikan fungsi asli Taman Balekambang sebagai taman. Taman Rojo atau taman raja.

“Kembali ke fungsi semula Taman Rojo. Banyak bangunan yang kami bongkar,” kata Basuki, Jumat (4/1.022) di Solo, Jawa Tengah.

Baca Juga: Review Masjid Agung Sheikh Zayed Solo Jelang Peresmian, Ini Catatan Menteri PUPR Basuki

Taman yang memiliki luas 12,42 hektar ini akan memiliki beberapa titik ruang publik. Ini termasuk Partini Pool, Performance Building, Open Stage Performance, Java Innovation Center dan Gastronomy Park.

Kemudian Arrivals Hall, Aviari and Deer Park, Balekambang Flower Park, Mini Paddy Area, Sky Walk dan Embung.

“Gedung pertunjukan akan memiliki kapasitas 400 orang. Kami masih mengeruk (kolam Partini) dan mengembalikannya karena dimensinya sudah beberapa ratus tahun. Jadi itu kita perbaiki, kita renovasi semuanya,” ujarnya

Basuki mengatakan sarana dan prasarana tidak jauh berbeda dengan yang ada di kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII), DKI Jakarta. Dalam hal ini, mengadopsi konsep destinasi wisata rakyat, memberikan suasana yang lebih alami dan hijau.

“Nanti di taman mini Indonesia, warga bisa menata tatakan makanan dari keranjang, mungkin di sini juga bisa. UMKM juga ada,” ujarnya.

“Di sini nanti kita pastikan orang bisa ngobrol dan bersosialisasi. Kota harus ada (taman), kalau tidak ada karakter, orang akan berubah, sehingga menjadi kekerasan,” lanjutnya.

Di sisi lain, proyek ini akan mengembalikan martabat Taman Wisata Puro Mangkunegaran yang pernah menjadi taman terbaik di Asia Tenggara.

Taman Balekambang dibangun pada masa pemerintahan KGPAA Mangkunegoro VIII pada tanggal 26 Oktober 1921. Taman ini dibangun sebagai wujud cinta KGPAA Mangkunegoro VII kepada kedua putrinya, GRAy Partini dan GRAy Partinah.

Baca Juga: Revitalisasi SD Senilai Rs 5,3 Miliar Solo Ditunda, Siswa Berisiko Perpanjang Evakuasi

Revitalisasi ini dilakukan oleh kontraktor PT PP senilai Rp 159,4 miliar dengan jangka waktu 2022-2023.

“Periodenya sampai Desember 2023, tahap awal pengerukan dan cerobong asap. Kemudian langsung ke Gedung Pertunjukan dan disusul gedung-gedung lainnya,” kata Manajer Operasional Gedung PP Anton Setyo Hendriatmo usai peninjauan.

Untuk mengembalikan fungsi semula, penyangga pohon dihindari dalam proses pembangunan dan material dapat menekankan keseimbangan alam.

“Pesan menteri adalah tidak ada pohon yang ditebang dan lebih menekankan pada keseimbangan dan keramahan alam dan lingkungan. Menggunakan Conwood, pembatasnya tidak menggunakan beton, melainkan menggunakan batu alam,” ujarnya.

dapatkan pembaruan pesan yang dipilih dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Jom join grup Telegram “Kompas.com News Update” caranya klik link lalu join. Anda harus terlebih dahulu menginstal aplikasi Telegram di ponsel Anda.

Source: news.google.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button