Proses Revitalisasi Taman Termewah Dimulai, Balekambang Solo Ditutup? – Solopos.com
Solopos.com, SOLO — Megaproyek revitalisasi Taman Balekambang Solo senilai total Rp 154 miliar telah dimulai. Penandatanganan kontrak proyek dengan kontraktor pemenang dilakukan pada Jumat (26/8/2022).
Mulai pekan depan, beberapa taman bersejarah warisan Mangkunagoro VII akan ditutup sebagian. Demikian disampaikan Kepala UPT Kawasan Wisata Taman Balekambang Solo, Sumeh saat diwawancarai Solopos.comJumat.
AksiJos! Petani dan peternak Klaten bisa menjadi pendukung kedaulatan pangan
“Hari ini adalah penandatanganan kontrak. Minggu depan setengah dari taman akan ditutup untuk pekerjaan proyek, ”katanya. Menurut Sumeh, area yang akan ditutup berada di sisi barat sekitar tambak.
Menurut dia, pagu anggaran proyek revitalisasi Taman Balekambang Solo akan mencapai Rp 198 miliar. Namun untuk kontrak pelaksanaannya hanya di kisaran 154 miliar rupiah. Dari total anggaran yang dilaksanakan pada 2022, baru mencapai Rp 18 miliar.
“Nilai 198 miliar rupiah itu pagu anggaran. Tapi kontraknya Rp 154 miliar. Anggaran yang akan diproses tahun ini sebesar Rp 18 miliar. pelaksana mati [PT] pp,” ujarnya.
Baca Juga: Wow, Arsitek Terkenal Dari Bali Berkontribusi Garap Taman Balekambang Solo
Sumeh menyatakan, revitalisasi Balekambang akan berlanjut pada 2023. Maka taman mungkin akan benar-benar ditutup. Hal senada disampaikan Wali Kota Solo Teguh Prakosa dalam wawancara solopos.com, akhir-akhir ini.
Perkembangan bertahap
Menurut Teguh, pekerjaan revitalisasi Taman Balekambang Solo akan dimulai tahun ini dan berlanjut pada 2023. Namun, aspek teknis dari proses, di mana untuk memulai dan apa yang harus dicakup pada setiap tahap, adalah tanggung jawab pusat.
“Revitalisasi sudah dimulai tahun ini. Hal ini dilakukan secara bertahap karena dijalankan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. [Dikerjakan tahun jamak] Itulah bisnis di sana [Kementerian PUPR] Itu yang mengatur,” jelas Teguh.
Baca Juga: Balekambang Taman Termewah di Asia Tenggara? Gibran: Leh Uga Sis
Teguh menilai selama pembangunan proyek, penutupan Taman Balekambang Solo seharusnya sudah dilakukan. Karena alat berat masuk ke area tersebut dan pekerjaan perataan atau pembongkaran dimulai.
“Ya harus ditutup karena akan mengganggu alat berat. Jadi ini kesempatan bagus sebelum kementerian setelah kontrak mulai menata alat-alat yang akan dibongkar, yang akan diratakan. Mungkin itu dimulai dari akhir,” katanya.
Teguh menambahkan penutupan penuh pada saat revitalisasi Taman Balekambang Solo tidak akan mempengaruhi realisasi target pendapatan daerah karena target pendapatan dari objek wisata selama ini tidak tinggi. Pengunjung tidak mengetahui biaya masuk.
Baca Juga: Balekambang Solo Dirombak Dan Jadi Taman Termewah Di Asia Tenggara
“Tidak ada target PAD di sini, hanya kecil. Kami tidak mengajukan tiket untuk masuk ke sini. Nah besok kalau sudah diatur mungkin ada tiket yang sama dengan yang disana. Ya kalau ada pameran,” jelasnya.
Simak berbagai berita terpilih dan terbaru dari Solopos.com di grup Telegram “Berita Terbaru Solopos.com”. Klik linknya lalu join/gabung. Pastikan aplikasi Telegram terinstal di ponsel Anda.
Source: m.solopos.com