Rendang Indonesia: Makanan Lezat Dunia dari Sumatera Barat - WisataHits
wisatahits

Rendang Indonesia: Makanan Lezat Dunia dari Sumatera Barat

Rendang Indonesia: Makanan Lezat Dunia dari Sumatera Barat

rendang Indonesia – Beberapa waktu lalu, rendang menjadi perbincangan hangat di media sosial. Akar masalahnya adalah kehebohan atas ajang pencarian bakat Inggris Masterchef yang baru-baru ini diadakan di televisi di sana.

Seorang peserta dari Malaysia, Zaleha Kadir Olpin, memasak rendang ayam. Juri asing mengatakan bahwa rendang tidak dapat dimakan karena kulit ayamnya tidak renyah, yaitu renyah, sangat lembut dan berantakan.

Zaleha akhirnya tersingkir di perempat final. Pengguna internet Malaysia dan Indonesia kemudian mengkritik juri MasterChef Inggris. Majelis hakim dianggap tidak mengetahui definisi rendang.

Rendang dengan ayam keringRendang dengan ayam kering

Netizen menyebut rendang memang tidak renyah dan memang memiliki tekstur yang lembut. Perdana Menteri Malaysia bahkan berkomentar di media sosialnya bertanya, “Di mana orang makan ayam renyah?

BAGUS, kan aneh kalau rendangnya harus garing. Karena rendang dimasak hingga daging menjadi empuk. Tapi apakah kamu tahu rendang saga yang sebenarnya? Bagaimana rendang akhirnya menyebar ke negara tetangga kita, Malaysia dan Singapura?

Dilihat dari sejarahnya, rendang sebagai hidangan sudah tidak asing lagi karena adanya kebiasaan menyembelih kerbau dalam beberapa acara adat Minangkabau.

Di Kompas beberapa tahun lalu, Puti Reno Raudhatuljannah Thaib, pewaris tahta Istana Pagaruyung, Sumatera Barat, mengatakan salah satu upacara adat terbesar adalah batagak pangulu (pengangkatan pangeran atau tetua adat).

Dalam upacara tersebut, daging kerbau dikorbankan dan dicicipi bersama dalam bentuk masakan. Dimasak dengan sangat presisi selama berjam-jam hingga kering dengan kadar air hampir nol.

Rendang dalam catatan Belanda dan Inggris

Mengikuti jejaknya, Guru Besar Sejarah Universitas Andalas, Padang, Prof. Gusti Asnan menuturkan, sejak abad ke-14, suku Minangkabau sudah menyiapkan masakan dengan bahan utama daging kerbau. Saat itu, teknologi pembuatan kancah (kuali besar untuk memasak) dikuasai oleh orang Minang.

Tingkat konsumsi daging tertinggi suku Minangkabau di Nusantara tercatat sejak abad ke-19 oleh Belanda. Ini memungkinkan untuk menghasilkan berbagai hidangan yang sebagian besar berbahan dasar daging, kerbau, dan sapi.

Kemudian tercatat pula, kebiasaan para pedagang Minang untuk berdagang dengan Malaysia dan Singapura kini membawa bekal dengan rendang. “Konon mereka bawa gulai yang dijemur sampai hitam,” kata Gusti Asnan. Kompas.

Catatan Belanda, seperti yang ditulis oleh Kolonel HJJL De Stuers yang menjabat sebagai Residen Padang pada tahun 1827, mengungkapkan hal tersebut.

Makanan tahan lama adalah kuncinya. Menurut Guru Besar Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas Padang Nur Indrawaty Lipoeto yang dikutip majalah Tempo Edisi Kuliner Nusantara (7 Desember 2014), karena dulu suka merantau, orang Minang harus membuat masakan yang tahan lama. Rendang adalah pilihan terbaik.

Rendang juga lahir berkat keunikan alam Minangkabau. Di tanah Minang, kelapa, atau orang menyebutnya karambia, bisa dengan mudah ditemukan.

Dicatat oleh William Marsden, seorang pegawai East India Company, sebuah perusahaan perdagangan Inggris, dalam buku tersebut sejarah Sumatera (1784), bahwa ada dua tumbuhan terpenting di Sumatera pada masa itu: padi dan kelapa. Beras lahir dari beras yang merupakan makanan pokok masyarakat.

Selama ini, kelapa menghasilkan santan. Jelas, santan adalah bahan utama masakan Minang. Santan diolah dengan sayuran, ikan atau daging dengan bumbu yang banyak.

Juga dalam catatannya, de Stuers menjelaskan “teknik menyiapkan hidangan menggunakan santan hangus”. Gusti Anan mengatakan, “Hal ini menyebabkan masakan rendang hanya disebutkan dalam catatan Belanda lainnya di abad ke-20. Masyarakat Padang mengenal dua jenis rendang: basah dan kering.

Rendang basah masih mengandung kuah yang biasanya kental dan berwarna merah. Sedangkan yang kering tanpa kuah, tinggal minyak dan bumbu rendang yang sering disebut bekatul. Rendang hitam termasuk dalam kategori rendang kering. Mewah merah atau hitam, sesuai selera.

Rendang Go Internasional

Sekali dalam setiap sentimeter persegi republik ini, orang dapat menemukan restoran Padang, giliran rendang untuk mendunia. Go internasional. Cerita dimulai ketika halaman web CNN memahkotai Kari Massaman Thailand di tempat pertama dalam “50 Makanan Terbaik Dunia – 50 Makanan Terbaik Dunia” pada Juli 2011.

Hasil pemilu menimbulkan banyak komentar dan perdebatan. Banyak yang merasa tidak adil karena CNN tidak menyebutkan kriteria makanan enak.

JADI, CNN merevisi daftar. Pertama, mereka melakukan survei di jejaring sosial Facebook resmi mereka. Setiap orang dapat memilih makanan paling enak versi mereka. Sebanyak 35 ribu suara terkumpul.

Ternyata, rendang terpilih sebagai makanan terlezat dan menempati urutan pertama. Kalahkan hidangan terkenal dari negara lain seperti kimchi, sushi atau lasagna.

“Sampai saat ini kami salah. Makanan terbaik di dunia bukan kari Massaman seperti yang kami rekomendasikan, tapi daging sapi merah pedas dari Sumatera Barat,” tulisnya. CNN dikutip dari Intisari edisi Agustus 2015.

Ternyata orang asing dari Indonesia juga suka rendang. Hal tersebut juga diungkapkan oleh pakar kuliner William Wongso. Dia sering menyajikan rendang kepada orang asing. “Baru cium aromanya, mereka langsung suka,” ujarnya.

Rendang Indonesia via Detik FoodRendang Indonesia via Detik Food

Karamelisasi atau Rendang

William tertarik untuk memperkenalkan rendang ke mancanegara karena menurutnya makanan ini sangat unik. Ia ingin, ketika nama rendang disebut di forum internasional, semua orang akan langsung tahu bahwa masakan ini berasal dari Indonesia.

Keunikan rendang terletak pada proses memasaknya. Proses rendang atau karamelisasi santan kental dan bumbu selama beberapa jam belum pernah ada di negara manapun.

Hasil karamelisasi menghasilkan aroma dan rasa yang nikmat. Rasa ini tidak ditemukan di negara-negara Barat karena umumnya mereka tidak tahu kalau santan bisa dimasak. Mereka mengira santan tidak bisa diminum.

Oleh karena itu, ketika santan dimasak sedemikian rupa sehingga terlihat seperti gosong, mereka sangat tertarik. Dalam bahasa Inggris, William menyebut rendang”kari daging sapi karamel“-menekankan kata karamel karena proses dengan cara inilah yang membuat rendang lebih unggul.

Memasak lama – yang bisa bertahan tiga hingga empat jam – membutuhkan kesabaran, ketekunan, dan semangat.

Keunikan lain dari rendang, setelah dagingnya jadi, bumbunya bisa kita gunakan untuk masakan lain seperti nasi goreng atau nasi kebuli. Oleh karena itu, saran William, bumbu rendang jangan dibuang meski daging sudah matang.

rendang Indonesia

Meski rendang sangat populer, orang asing mungkin tidak menyadari bahwa rendang berasal dari Indonesia. Hal ini dikarenakan beberapa negara di Asia memiliki makanan yang bernama rendang. Yang mungkin merupakan hasil dari ketekunan para sesepuh Minang dalam perjalanan sambil menyediakan mereka hidangan rendering yang tahan lama.

Di Malaysia misalnya, ada juga rendang kemerahan dengan tambahan bumbu kari dari India. Ini membingungkan orang. Padahal rendang kita berbeda dengan rendang negara lain.

William kemudian menyarankan, ketika ingin memperkenalkan rendang ke masyarakat global, jangan hanya menyebutnya “rendang”. Sebut saja “rendang padang”. Mereka akan mengerti bahwa rendang padang berbeda dengan rendang negara lain.

Nah untuk penjelasannya gunakan istilah gulai daging karamel tadi. Jadi detailnya seperti ini: Rendang padang, gulai daging karamel.

Lihat juga: 45 tempat wisata di sumatera barat

Source: tempatwisataseru.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button