Kisah di balik Rendang menjadi simbol simpati Sumatera Barat terhadap korban gempa Cianjur
TEMPO.CO, jakarta – Bagi masyarakat Sumatera Barat, rendang bukan hanya makanan khas daerah yang disajikan di berbagai acara dan festival. Selain itu, Rendang telah menjadi simbol empati masyarakat Sumatera Barat terhadap korban gempa Cianjur.
Melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah Sumbar, Kota Rendang akan menyiarkan bantuan untuk korban gempa Cianjur. Makanan khas yang enak dan tahan lama bisa menjadi tambahan bahan makanan logistik untuk korban evakuasi.
Siaran rendang merupakan hasil donasi dari masyarakat, organisasi perangkat daerah, BUMN, BUMD dan elemen lainnya. BPBD bahkan langsung membuat rendang sendiri untuk dikirim ke Cianjur.
Gubernur Sumbar Mahyeldi mengatakan, kebiasaan masyarakat Sumbar mengirimkan rendang untuk membantu korban bencana dimulai sejak tahun 2016 saat membantu korban bencana di Aceh. Setelah itu, setiap ada bencana besar, Sumbar berupaya mengirimkan bantuan rendang.
Untuk korban gempa Cianjur, Mahyeldi meminta agar pihaknya bisa mengirimkan rendang sebanyak 1,5 hingga 2 ton.
Ada cerita dibalik dipilihnya rendang sebagai bantuan logistik untuk korban bencana. Sumatera Barat merupakan salah satu daerah dengan potensi bencana yang besar, mulai dari gempa bumi, angin puting beliung, gunung meletus, banjir, tanah longsor hingga karhutla.
Salah satu yang terbesar adalah gempa bermagnitudo 6,1 yang melanda Pasaman dan Pasaman Barat pada tahun 2009. Gempa tersebut merenggut 1.117 nyawa dan ribuan orang terluka dan mengungsi dari rumah mereka. Bahkan hingga saat ini, banyak warga yang harus mengungsi.
Seringnya terjadi bencana membuat masyarakat Sumatera Barat sangat peka terhadap penderitaan para korban bencana, termasuk yang terkena dampak gempa Cianjur. Mereka paham bahwa logistik adalah hal yang paling dibutuhkan oleh para korban bencana, terutama saat evakuasi.
Kalau mengungsi sehari dua hari, nasi putih dan mie instan sudah cukup mengenyangkan perut. Namun, jika evakuasi berlangsung selama beberapa minggu atau bahkan berbulan-bulan, diperlukan makanan yang bergizi dan tahan lama.
Rendang yang terbuat dari daging dinilai cocok untuk memenuhi kebutuhan logistik para pengungsi karena mampu memberikan asupan protein yang cukup bagi korban gempa. Selain itu ketahanan dapur khas Minangkabau bisa mencapai lebih dari sebulan, sehingga memenuhi kebutuhan sebagai logistik bencana.
Gubernur Sumbar Mahyeldi telah menyerahkan sebagian sumbangan rendang rakyatnya secara langsung. Sebanyak 1,3 ton rendang diberikan kepada Bupati Cianjur Erman Suherman untuk dibagikan kepada masyarakat terdampak gempa.
Bantuan Rendang diangkut dengan angkutan udara agar lebih cepat sampai mengingat situasi yang dirasa mendesak untuk segera disalurkan kepada para pengungsi. Namun ada beberapa lainnya yang dikirim melalui jalur darat.
Rendang yang dikirim langsung dari daerah asalnya juga dimaksudkan untuk membantu memberikan bantuan kepada korban gempa Cianjur yang saat ini masih dalam proses evakuasi. Sejauh ini sudah ada 62.545 pengungsi. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengumumkan jumlah korban tewas hingga 272 orang dan 2.046 luka-luka per Jumat, 25 November.
Baca juga: Gempa Cianjur, Sandiaga Uno mengungkap kerusakan yang dialami desa wisata dan sentra kerajinan kreatif
Selalu update informasi terbaru. Lihat berita terkini dan berita unggulan dari Tempo.co di kanal Telegram Tempo.co Update. Klik gabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Source: news.google.com