Realisasi Penerimaan DKI Jakarta 2022 Rendah, DPRD: Hasil penargetan terlalu tinggi
TEMPO.CO, jakarta – Anggota Komite C untuk keuangan DPRD JakartaEneng Malianasari, menanggapi pendapatan Jakarta yang masih relatif rendah jelang akhir TA 2022.
“Saya kira targetnya terlalu tinggi, makanya tidak tercapai 100 persen,” ujarnya saat dihubungi, Kamis, 8 Desember 2022.
Sebelumnya, Kementerian Dalam Negeri menemukan ada lima provinsi berpenghasilan terendah pada akhir tahun ini. Data Direktorat Jenderal Pengembangan Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri menunjukkan Jakarta masuk dalam 5 besar.
Per 2 Desember 2022, pendapatan Jakarta baru terealisasi 75,56 persen. Sedangkan target penjualan dalam APBD 2022 sebesar Rp77,44 triliun.
Baca Juga: Kemendagri Catat Pendapatan DKI Jakarta Desember 2022 Rendah, Hanya 75,56 Persen
Eneng mengatakan belum tercapainya target tersebut akibat dampak wabah Covid-19 yang masih melanda ibu kota. Di sisi lain, sumber pendapatan daerah yang sebagian besar bersumber dari pajak tidak mengalami perubahan.
Pemprov DKI, lanjutnya, juga belum menjajaki sumber pendapatan lain, seperti dari aset yang berpotensi untuk disewakan. Untuk itu, dia menilai proses perencanaan dan target penjualan perlu ditingkatkan.
“Perbaiki saja proses perencanaan dan target penjualan, jangan terlalu optimistis,” kata politikus itu hp Ini.
Menurut situs resmi Kementerian Dalam Negeri, lima provinsi dengan pendapatan terendah adalah Sulawesi Utara (66,83 persen), Kalimantan Selatan (70,45 persen), Papua (70,66 persen), Maluku Utara (72,54 persen).) dan Jakarta. 75,56 persen).
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian Diungkapkan pula, lima besar pemerintah daerah dalam pendapatan adalah Kalimantan Timur (105,98 persen), Kepulauan Bangka Belitung (98,75 persen), Kepulauan Riau (98,73 persen), Sulawesi Tengah (97,77 persen) dan Jawa Timur (96,67 persen).
Baca Juga: Apa Saja Komponen Pendapatan Jakarta Tahun 2022?
VANIA NOVIE ANDINI
Ikuti berita terbaru Tempo di Google News, klik di sini.
Source: news.google.com
