Pulau Labuan Bajo Kelor, surga laut tersembunyi yang eksotis dan romantis

NTT atau Nusa Tenggara Timur merupakan salah satu daerah di Indonesia yang kerap menjadi titik awal wisatawan yang ingin menikmati momen liburannya. NTT memiliki Taman Nasional Komodo yang namanya sudah tidak asing lagi di telinga wisatawan. Namun tak hanya itu, NTT juga memiliki Pulau Labuan Bajo Kelor yang tak kalah indahnya dengan Taman Nasional Komodo.

Pemandangan alamnya begitu mempesona sehingga berhasil memukau wisatawan lokal maupun mancanegara saat berkunjung. Pulau ini memang tidak berpenghuni, tapi jangan dibayangkan kalau pulau ini angker atau menyeramkan. Sebaliknya, pulau itu sangat disarankan untuk dijelajahi karena pemandangannya mempesona.

Selain Labuan Bajo yang populer, banyak wisatawan yang penasaran dengan pulau ini. Saat tiba di lokasi, suasana tenang diselimuti semilir angin sepoi-sepoi dan kicauan burung menambah megah panorama yang disajikan pulau Kelor. Lokasinya tidak jauh dari Labuan Bajo sehingga pulau ini sering menjadi persinggahan para wisatawan.

Daya Tarik Pulau Kelor

Kredit Gambar: Instagram Achmad Teguh P

Berwisata ke Nusa Tenggara Timur sebaiknya tidak hanya berwisata ke Taman Nasional Komodo saja. NTT juga memiliki beragam objek wisata lain yang tak kalah indahnya. Bahkan, wisatawan bisa mendapatkan pengalaman liburan yang baru dan seru jika mencoba berkunjung ke Pulau Kelor. Pulau ini memiliki pesona tersendiri di mata wisatawan.

1. Namanya mirip dengan Pulau Kepulauan Seribu

Jika Anda belum familiar dengan nama Pulau Kelor yang berada di Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, maka mungkin Anda masih belum familiar dengan nama Pulau Kelor yang berada di NTT. Ya, pulau cantik ini juga ada di NTT. Banyak penyedia jasa tour memasukkan pulau ini ke dalam program tour mereka. Meski namanya mirip, getarannya berbeda.

Dimana suasana yang ditawarkan pulau ini begitu romantis dan tenang sehingga cocok bagi wisatawan yang membutuhkan tempat untuk merefresh semangatnya. Kedua tempat tersebut memang jauh dari hiruk pikuk kota, namun pulau Labuan Bajo, Flores, NTT ini kurang begitu dikenal di kalangan wisatawan karena namanya kurang populer.

2. Sering disebut sebagai “pulau perhentian”

Ketika wisatawan mendengar istilah “Labuan Bajo”, yang terlintas di benak adalah pulau-pulau yang populer, seperti Pulau Rinca, Pulau Komodo, dan Pulau Padar. Bahkan, Labuan Bajo juga memiliki Pulau Kelor dan pulau-pulau lain di sekitar ketiga pulau populer tersebut. Semua pulaunya sangat menarik untuk dijelajahi.

Dibandingkan dengan Pulau Rinca, Pulau Komodo, dan Pulau Padar, pulau ini masih dianggap sebagai “aliran samping” dimana tidak sedikit wisatawan yang menjadikan pulau ini sebagai tujuan wisata. Pulau menawan ini kerap menjadi persinggahan para peserta arung jeram yang berangkat menjelajahi alam Indonesia, termasuk Laut Flores.

3. Memiliki bukit yang dapat didaki

Pulau Kelor memiliki bukit kecil yang cukup terjal dan bisa digunakan untuk panjat tebing. Kemiringan atau elevasi bukit ini sekitar 45 derajat, sehingga cukup melelahkan untuk berjalan naik turun bukit. Mendaki bukit ini cukup sulit bagi pendaki pemula karena rerumputan yang tumbuh di atas bukit membuat jalanan menjadi licin.

Padahal, di kanan dan kirinya tidak ada pagar pembatas, sehingga pendaki pemula harus ekstra hati-hati saat mendaki bukit ini. Pendaki harus dalam kondisi fisik yang baik karena membutuhkan waktu 30 menit untuk mencapai puncak. Sesampainya di puncak, pendaki bisa menyaksikan keindahan gradasi samudra biru dengan karang warna-warni di pesisir pantai.

Alamat dan rute menuju lokasi

Kredit Gambar: Instagram Riaulife Indonesia

Seperti namanya, Pulau Kelor terletak di wilayah Labuan Bajo. Daya tarik pulau yang terletak di kawasan Flora, NTT ini rupanya menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara. Pulau ini sering menjadi “pulau persinggahan” bagi wisatawan yang akan berkunjung ke Pulau Rinca yang menjadi habitat komodo, Pulau Padar atau pulau lainnya di Labuan Bajo, Manggarai Barat.

Pulau cantik ini merupakan salah satu pulau tujuan yang termasuk dalam paket wisata Sailing Komodo yang biasanya meliputi Pulau Padar, Pulau Rinca dan Pulau Komodo. Namun, pulau ini hanya menjadi persinggahan sebelum wisatawan menuju ke pulau selanjutnya. Jika wisatawan berangkat dari Pelabuhan Tilong, waktu tempuhnya hanya sekitar 20-30 menit.

Kegiatan pelayaran dilakukan dengan menggunakan kapal cepat. Sedangkan jika wisatawan berangkat dari Labuan Bajo bisa menggunakan perahu dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Lokasinya persis di depan Pulau Penjaga yang merupakan gugusan pulau. Jadi Anda bisa menyaksikan kapal berhenti tepat di pantai.

Perkiraan biaya perjalanan ke pulau

Kredit Gambar: Instagram Ana

Untuk menuju Pulau Kelor tanpa melalui perjalanan yang terorganisir, Anda bisa menganggarkan dana sekitar Rp 600.000 untuk menyewa perahu. Kapal biasanya dilengkapi dengan penumpang berjumlah 6-7 orang. Namun, jika wisatawan ingin lebih menghemat waktu dan uang, mereka bisa bergabung kembali dengan aktivitas wisata terbuka disediakan oleh berbagai penyedia jasa wisata tujuan Labuan Bajo.

Salah satunya adalah aktivitas perjalanan gratis 3 hari 2 malam yang berlangsung dari hari Jumat hingga Minggu dengan pilihan kabin pribadi Di mana berbagi kabin. Untuk kabin pribadi, minimal 2 orang wisatawan bisa ikut dengan menyiapkan budget sekitar Rp 3,7 juta per orang. Sedangkan untuk kabin bersama, minimal 1 orang bisa ikut dengan menyiapkan budget sekitar Rp 3 juta per orang.

Biaya tersebut sudah termasuk teh dan kopi gratis, air mineral, dokumentasi, transfer ke, transfer, Pemandu wisata, makan saat bepergian dan kirim dengan pilihan pribadi Di mana kabin bersama.

Namun, biaya tersebut tidak termasuk dalam tiket masuk Taman Nasional Komodo. Untuk rencana perjalananAlhasil, wisatawan akan disarankan untuk berkeliling Labuan Bajo terutama menikmati keindahan pulau ini.

Aktivitas Seru Yang Bisa Dilakukan Di Pulau Kelor

Kredit Gambar: Instagram Fina Amalia

1. Trekking di Bukit Pulau Kelor

Sebelum melakukan trekking di Pulau Padar, wisatawan biasanya melakukan pemanasan dengan aktivitas mountain trekking. Dengan jalan berbukit yang terjal dan memiliki tanjakan atau elevasi sekitar 45 derajat, wisatawan sangat perlu menjaga kesehatan karena trekking akan sangat melelahkan.

Jika ingin mencoba trekking di bukit ini, wisatawan disarankan melakukannya saat musim panas atau kemarau. Karena jalanan bukit akan sangat licin di musim hujan. Perbukitan menjadi hijau di musim hujan karena banyak rumput tumbuh. Namun warna perbukitan berubah menjadi coklat dan menjadi savana kering di musim panas.

2. Menyelam atau snorkeling

Kegiatan menarik lainnya adalah menyelam atau snorkeling. Saat menyelam, wisatawan bisa melihat keindahan berbagai jenis ikan dan terumbu karang di dasar laut. Biasanya Pulau Kelor menjadi tempat latihan bagi wisatawan pemula yang ingin belajar menyelam.

Melalui kegiatan ini, wisatawan tidak hanya dapat menikmati pesona bawah laut seperti terumbu karang dan berbagai jenis ikan, tetapi juga dapat melihat lukisan bawah air yang indah. Terumbu karangnya yang berwarna-warni menambah pesona megah di bawah lautnya.

3. Berjemur sambil berolahraga

Waktu terbaik untuk pergi ke sana adalah musim panas atau musim kemarau. Pasalnya, pemandangan alam Pulau Kelor akan terlihat sangat eksotis dengan gradasi warna biru laut yang memancar saat terkena sinar matahari langsung. Turis asing sangat menikmati musim panas berjemur di pantai.

Bahkan terkadang mereka juga menghabiskan waktu berolahraga dengan bermain voli atau bola di sore hari sambil menunggu matahari terbenam atau sunset. Kegiatan ini juga dilakukan oleh wisatawan lokal karena di kawasan pulau eksotis ini suasananya sangat tenang dan damai, sehingga terkadang kegiatan seperti itu tidak bisa dilakukan di pantai ramai lainnya.

Akomodasi murah di dekat pulau

Kredit gambar: Google Maps Allessandra Leda

1. Hotel Pohon Ramah Lingkungan

Berjarak sekitar 3 km dari Pulau Kelor, hotel bintang 3 ini memiliki berbagai fasilitas seperti AC, televisi, sarapan gratis, akses internet gratis, shower, parkir, spa, dll. Lokasi cukup strategis, dekat dengan beberapa restoran dan tipe kamar bukan perokok.

2. Golo Hilltop Hotel & Restoran

Sama seperti Eco Tree O’tel dimana tipe kamar ada di hotel bintang 1 ini bukan perokok. Lokasinya sangat strategis karena hanya berjarak sekitar 1,8 km dari pulau dan hanya membutuhkan waktu satu menit berjalan kaki untuk mencapai Taman Nasional Komodo.

3. Hotel Kusuwari

Lokasi hotel kusuwari dan lokasi pulau ini hanya berjarak sekitar 2 mil saja. Lokasi sangat strategis, hanya 11 jalan kaki sudah bisa ke Pulau Komodo. Fasilitas di hotel bintang 2 ini antara lain sarapan pagi, wifi, bar atau lounge dan tempat parkir.

Fasilitas yang tersedia di area pulau

Kredit gambar: Google Maps Andil Ong

Meski relatif sepi, ada beberapa fasilitas yang bisa digunakan wisatawan selama berkunjung. Fasilitas seperti warung kelapa muda di kaki bukit, persewaan alat diving dan snorkeling, Pemandu wisata, perahu, speedboat atau speedboat.

Di Pulau Kelor juga tersedia area untuk wisatawan yang ingin bermalam dengan mendirikan tenda di tepi pantai. Namun jika wisatawan ingin bermalam di hostel, terdapat beberapa hostel di sekitar pulau dengan harga yang bisa disesuaikan dengan budget.

Garis pantainya yang panjang juga akan memudahkan wisatawan yang ingin berjemur sambil bermain voli atau bola pantai. Agar tidak terganggu angin pantai, sebaiknya wisatawan mencari waktu terbaik saat angin tidak terlalu kencang, seperti sore hari.

Oleh karena itu, berwisata ke Nusa Tenggara Timur khususnya Labuan Bajo tidak hanya sekedar mengunjungi Taman Nasional Komodo, tetapi Anda juga bisa menjelajahi pulau-pulau sekitarnya secara lebih luas, termasuk Pulau Kelor. Bahkan, di sana Anda juga bisa berenang dan bermain air karena air lautnya sangat tenang.

Source: www.pesisir.net