Program Pengembangan Pariwisata Berkelanjutan membantu meningkatkan potensi sumber daya desa
TRIBUNJOGJA.COM – PT Telkom Indonesia menjalankan berbagai program pengembangan desa dan pariwisata.
Telekom mendukung pengembangan desa mandiri melalui implementasi program pembangunan pariwisata berkelanjutan.
Program ini bertujuan untuk mengembangkan konsep pariwisata yang memiliki dampak lingkungan, sosial, budaya dan ekonomi jangka panjang bagi masyarakat lokal dan wisatawan yang berkunjung.
Selama ini implementasi program telah dilakukan di berbagai desa wisata Indonesia, salah satunya yang berada di Kabupaten Gowa.
Berada di Desa Timbuseng Kecamatan Pattalassang, desa ini memiliki sumber daya flora dan fauna yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata alam.
Melihat potensi tersebut, Telkom bersama masyarakat Desa Timbuseng menginisiasi kawasan hutan bambu yang ada menjadi ekowisata bambu di Desa Timbuseng.
Tujuan program tidak hanya Desa Timbuseng tetapi juga kawasan Labuan Bajo yang merupakan salah satu dari 5 daerah yang ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia sebagai tujuan wisata prioritas bagi Indonesia.
Labuan Bajo memiliki 19 desa yang beberapa diantaranya masih tergolong daerah tertinggal, diantaranya desa Macang Tanggar.
Desa Macang Tanggar seluas 43,76 km2 yang bermasalah terkait kelayakan pendidikan air bersih dan sanitasi mendapat dukungan pembangunan sekolah dan distribusi air dari Telekom.
Terbentuknya desa wisata yang disertai dengan pengelolaan berkelanjutan oleh masyarakat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan lokal maupun mancanegara.
Hery Susanto, Community Development Center SGM Telkom mengatakan, program bina lingkungan dan sosial Telkom dilaksanakan secara penuh dengan prinsip-prinsip yang lebih terintegrasi dan terarah, serta memiliki dampak yang terukur sehingga dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.
“Kami berharap Telekom dapat terus menghadirkan program-program solusi ke depan untuk lebih mengembangkan potensi daerah lain di Indonesia dengan tetap mengedepankan pendekatan bisnis perusahaan,” kata Hery.
Source: news.google.com
