Program dan rencana kerja dinas pariwisata do-it-yourself akan diselaraskan dengan potensi industri kreatif - WisataHits
Yogyakarta

Program dan rencana kerja dinas pariwisata do-it-yourself akan diselaraskan dengan potensi industri kreatif

JOGJA – Dinas Pariwisata (Dispar) Yogyakarta menggalakkan program kerja dan kegiatan di lingkungan pelayanan Mesin Sipil Negara (ASN) sesuai dengan Potensi Ekonomi Kreatif (ekraf) di wilayahnya. Hal ini diupayakan melalui organisasi bengkel Perkembangan ASN di sektor bisnis dan kreatif, Kamis (9/8/2022).

Singgih Raharjo, Kepala Dispar DIY, menjelaskan bengkel Diharapkan program tersebut dapat dilaksanakan oleh instansi pemerintah sesuai dengan keinginan para pelaku ekonomi kreatif. Selama ini ada beberapa kegiatan yang menyerap potensi kreatif dan kreatif, namun dinilai belum optimal.

“Ada 17 subsektor ekonomi kreatif yang tentunya juga berkaitan dengan pariwisata, misalnya jika pariwisata tanpa ekonomi kreatif tentu kurang antusias. Jadi kita ingin industri kreatif benar-benar berkualitas dan kemudian menjadi daya tarik wisata,” ujarnya kepada Singgih.

DIDUKUNG: Dilarang Parkir di Jalan Gambiran Jogja yang sempit

bengkel mengundang langsung pelaku industri kreatif menjadi narasumber dimaksudkan untuk memicu pengembangan program dan kegiatan di bawah ASN yang lebih melayani potensi industri kreatif. Hal ini sudah bisa dimulai dengan perencanaan dan pelaksanaan agar lebih sesuai dengan keinginan para pelaku industri kreatif.

“Kami sangat mengundang ASN untuk mendapatkan masukan dari pelaku industri kreatif itu sendiri. Jadi mereka sangat berharap ada tujuan. Rencananya tahun ini langsung kita lakukan,” imbuhnya.

Peserta yang hadir adalah pejabat tingkat provinsi dan kabupaten di DIY, baik dari Dispar maupun instansi lain yang membidangi masalah kreatif dan kreatif seperti Disperindag atau Dinkop UKM. Selain menerima berbagai materi, ASN akan langsung mempraktekkan program perencanaan terkait industri kreatif.

“Ada banyak program industri kreatif, tapi bukan berarti teman-teman ASN membahas masalah teknis, tapi bagaimana mempertimbangkan ASN dalam pemrograman dan apa yang dibutuhkan pelaku kreatif kreatif,” kata Singgih.

Ketua Masyarakat Kreatif Jogja Greg Wuryanto mengatakan, pengembangan industri kreatif membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. Setidaknya ada enam sinergi yang harus saling mendukung agar pengembangan industri kreatif bisa optimal: pemerintah, swasta, media, komunitas, akademisi, dan lembaga keuangan.

Di sisi lain, perkembangan ini juga membutuhkan peran creative hub atau ruang yang mempertemukan para pelaku kreatif dan kreatif untuk menjembatani berbagai hal guna mendukung sektor industri kreatif untuk berkembang lebih jauh. Misalnya riset, studi pasar, pengembangan personel dan pengembangan produk.

“Beberapa kota besar sudah melakukannya, misalnya Jakarta dan Bandung. Mereka berperan penting dalam menetapkan roadmap mulai dari pemetaan, strategi, pengembangan, pemasaran hingga transparansi,” tutup Greg. (ADV)

Source: jogjapolitan.harianjogja.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button