PHRI DIY mendesak agar wacana Harpitna menjadi hari libur bersama segera direalisasikan
Reporter Tribune Jogja Melaporkan Christi Mahatma Wardhani
TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA – Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mengimbau usulan Menteri Pariwisata dan Industri Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno segera dilaksanakan.
Pasalnya, usulan untuk menjadikan hari libur nasional (harpitnas) sebagai hari libur bisa menjadi penyelamat dari krisis global.
Ketua PHRI DIY Deddy Pranowo Eryono mengatakan, pergerakan ekonomi masih ditopang wisatawan di tengah kondisi ekonomi yang masih sulit.
Baca Juga: Kemenag Usulkan Belanja Haji 2023 Rp 69 Juta, Pimpinan DPRD DIY: Ragu
Jika ada pergerakan turis, maka akan ada peredaran uang.
“Kami menyambut baik usulan itu (Harpitnas adalah hari libur nasional). Karena dalam situasi ekonomi yang sulit saat ini, pergerakan ekonomi ditopang oleh jumlah (wisatawan) ini. Ini erat kaitannya dengan krisis global, tidak ada krisis di Indonesia,” ujarnya, Jumat (20/1/2023).
Menurutnya, tidak hanya hotel yang diuntungkan dengan kehadiran wisatawan.
Namun juga pelaku UMKM hingga restoran.
Inovasi harus muncul di tengah krisis global. Sehingga krisis ekonomi dapat diatasi.
“Dengan datangnya wisatawan, misalnya hotel, pasti juga akan bekerjasama dengan UMKM, tenaga kerja juga terserap, kemudian restoran juga. Jadi semuanya terlindungi. Intinya 2023 harus berinovasi menghadapi isu global. ” jelasnya.
Deddy mengungkapkan, pengaturan libur Imlek ternyata bisa mendongkrak kunjungan wisatawan.
Terbukti, tingkat reservasi hotel meningkat menjadi 87,8 persen, hampir 90 persen, dan diprediksi akan terus meningkat.
Baca juga: Polres Magelang mengungkap kasus penipuan dan penggelapan bar ponsel
“Kalau tidak ada liburan bersama, mungkin tidak akan setinggi itu,” katanya.
Melihat okupansi dan kunjungan restoran yang positif, PHRI optimis tahun 2023 aman dari krisis.
Kendati demikian, pihaknya masih melakukan evaluasi setidaknya untuk lima bulan ke depan. (Menakjubkan)
Source: news.google.com
