Pesona Taman Arjuno Malang, Surga Anggrek di Kaki Gunung: Okezone Travel - WisataHits
Jawa Timur

Pesona Taman Arjuno Malang, Surga Anggrek di Kaki Gunung: Okezone Travel

MISKIN – Bagi Anda yang menyukai bunga, Taman Arjuno bisa menjadi alternatif kunjungan wisata di Malang.

Ada banyak koleksi anggrek di taman ini, yang bisa dibeli dengan harga yang cukup terjangkau.

Terletak di Desa Toyomarto, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, wisatawan dapat menikmati segarnya udara pegunungan ala Malang karena lokasinya yang berada di kaki Gunung Arjuno.

Lokasinya agak rendah dan membutuhkan waktu sekitar 15 menit dari Jalan Nasional menuju Jalan Raya Singosari Malang. Namun waktu tempuh yang lumayan terbayar saat Anda tiba di lokasi taman.

Deretan tanaman anggrek yang cantik siap menyambut pengunjung begitu tiba di Taman Arjuno. Belum lagi suasana khas pedesaan dan udara sejuk yang memanjakan para wisatawan yang datang.

infografis

Bahkan jika Anda mengunjungi Taman Arjuno, Anda tidak perlu membayar tiket masuk. Wisatawan juga diperbolehkan mengambil foto sesuka hati, pengunjung hanya perlu memperhatikan kebersihan.

Penataan tanaman anggrek yang menarik dengan view lokasi yang bagus di sekitar taman membuat lokasi ini cukup Instagrammable.

Taman Arjuno sendiri berada di bawah arahan PT Java Indo Arjuna yang digagas oleh pemuda Singosari, Kabupaten Malang bagi yang membutuhkan tanaman anggrek. Berbagai jenis anggrek juga sedang dikembangkan di Taman Arjuno oleh laboratorium pembibitan berstandar internasional di bawah arahan PT Java Indo Arjuna.

Wakil Direktur PT Java Indo Arjuna Ato’illah mengatakan, kehadiran Taman Arjuno berawal dari hobi seorang teman mengoleksi anggrek. Namun, demi memaksimalkan pemasaran produk anggrek, ia dan beberapa temannya akhirnya memutuskan untuk bekerja sama membuat tempat yang lebih representatif untuk taman anggrek.

“Kemudian sekitar tahun 2011 ia mencoba mengembangkan anggrek dan bisa menjadi potensi ekonomi. Awalnya tidak langsung di Taman Arjuno, namun karena kebutuhan, akhirnya situs ini dibangun dan mulai beroperasi pada awal 2022,” kata Ato’illah dari MNC-Portal.

“Kalau pembangunan Arjuno Park sudah setahun pembangunannya, baru pindah ke sini empat bulan lalu, masih beroperasi dua bulan, luas keseluruhan setengah hektar,” tambahnya.

Berbagai jenis anggrek dapat ditemukan di Taman Arjuno. Bahkan Ato, panggilan akrabnya, ada dua jenis anggrek kering dan basah dengan spesies yang berbeda dijual di sini. Jutaan anggrek tercatat di Taman Arjuno, di mana hampir 36.000 tanaman anggrek dapat dijual, mulai dari biji hingga anggrek berbunga.

“Harga ecerannya Rp 20.000 per benih, ada yang Rp 50.000 per tanaman untuk varietas benih tertentu. Jadi itu minimal Rp 500.000 sampai jutaan, ada yang puluhan juta,” katanya.

Di Taman Arjuno, pengunjung juga mendapatkan bonus edukasi dan tata cara merawat anggrek sejak kecil. Anda juga dapat diajak berkeliling area taman dan berfoto dengan bebas, kecuali di area laboratorium yang steril untuk pengunjung dan tamu.

“Saat konsumen sudah ada di kebun dapat bonus edukasi, lain halnya kalau jualan online, ada baiknya ke kebun untuk bertanya lebih spesifik, dari awal otomatis.” Untuk pengembangan Taman Arjuno, kami sudah lembaga yang datang ke sini, mengadakan seminar “Sekolah membawa kelas, ada pertunjukan, ada pendidikan. Pendidikannya sedikit lebih terorganisir, sebagai kelompok Anda dapat membuat janji selama diperlukan, ”jelasnya.

Taman Arjuno bukan hanya tempat di mana ribuan tanaman anggrek dipajang dan dijual, tetapi juga tempat pembuatan pembibitan, penanaman anggrek hingga mekar dan anggrek yang sudah jadi atau yang sudah menghasilkan bunga dijual.

Menariknya, Taman Arjuno juga dilengkapi dengan laboratorium pengembangan budidaya sesuai standar internasional seluas 300 meter persegi.

Di laboratorium ini, benih anggrek dikembangkan untuk memenuhi permintaan pasar yang dinilai berlebihan. Pasalnya, kebutuhan anggrek selama ini banyak dipenuhi dari pasar impor dari Thailand dan Taiwan. Hal ini mendorong pihaknya berinisiatif membuat laboratorium dengan standar internasional.

“Kita masih impor, masih 36 juta bibir setahun dari Thailand. Pasokan dan permintaan kita tidak seimbang, setahun di Indonesia (produksi saja) 10 juta belum terpenuhi, masih belum merata (antara permintaan dan kebutuhan)” jelasnya .

Tim peneliti in-house terlibat dalam pengembangan anggrek bekerjasama dengan sejumlah universitas di Malang. Ada lima jenis anggrek yang dikembangkan dan dijual di Taman Arjuno. Mulai dari Dendrobium, Phalaenopsis, Cattleya, Vanda dan Grammatophy.

“Anggrek termasuk dalam kategori bunga mahal. Kemudian harga juga stabil dan pasar selalu ada. Jadi kami mencoba untuk memperluasnya. Saat ini baru 2,5 juta benih, ke depan diharapkan bisa menghasilkan 10 juta benih,” ujarnya.

Source: travel.okezone.com

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button